Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Perusahaan Baik, Kami yang Mencari Anda

BISNIS modal ventura saat ini tengah menjadi primadona. Korporasi besar pun berlomba menggarap bisnis modal ventura, salah satunya Telkom Indonesia dengan mendirikan MDI Ventures.

BISNIS modal ventura saat ini tengah menjadi primadona. Korporasi besar pun berlomba menggarap bisnis modal ventura, salah satunya Telkom Indonesia dengan mendirikan MDI Ventures. 

Bagaimana kiprah perusahaan ini, Bisnis berkesempatan mewawancarai CEO MDI Ventures Nicko Widjaja. Berikut petikannya. 

Apa saja bisnis yang dijalankan MDI Ventures?

Sebagian besar aktivitas MDI Ventures bersinergi dengan Telkom Indonesia. Meskipun demikian, bukan sinergi jangka pendek yang kami cari dari perusahaan yang bergabung ke dalam portofolio MDI Ventures, namun kepada strategic value yang berkelanjutan.

Dengan demikian timing adalah segalanya bagi sinergi perusahaan portofolio di MDI Ventures.

Contoh, misalkan pada 2007 dan 2009, saya bawa proposal Uber dan AirBnB ke perusahaan telekomunikasi di manapun baik di AS maupun Asia Tenggara, jawabannya kurang lebih ‘Apakah ada sinergi dengan bisnis penyewaan kamar atau taksi, dengan telekomunikasi?’

Fast forward pada  2016, siapa yang tidak mau memiliki kedua perusahaan tersebut? Sekarang Uber valuasinya sudah senilai US$62,5 miliar dan AirBnB sudah senilai US$25,5 miliar.

Apakah keunikan MDI Ventures dibandingkan dengan modal ventura lainnya?

MDI Ventures adalah sebuah corporate venture capital atau CVC yang dimiliki oleh Telkom Indonesia. 

Berbeda dengan sebuah private venture capital yang biasanya bertujuan untuk mencari gain [profit yang didapatkan dari menjual share investasi], tujuan utama kami melakukan investasi adalah mencari synergy value untuk group. 

Synergy value ini dapat terjadi dengan proses akselerasi kami di Telkom Group, misalnya salah satu portofolio kami YesBoss yang bersinergi dengan Telkomsel, dapat dilihat bagaimana pertumbuhan YesBoss jauh di atas kompetitor lainnya karena terjadinya sinergi ini. 

Yang unik atau jarang di Asia Tenggara, yaitu tidak banyak yang memiliki funding untuk later stage

Mungkin hanya selusin dari sekian ratus venture capital yang ikut dalam later stage investment, dan umumnya mereka juga termasuk kategori CVC dan bukan private: SPH Media Fund, Singtel Innov8, Infocomm Investment, dan lainnya. 

Berapa modal yang disiapkan Telkom MDI Ventures untuk pendanaan? 

MDI Ventures fund pertama US$$100 juta [Rp1,3 trilliun] untuk jangka waktu 4 tahun ke depan dengan fokus big data analysis, fintech, e-commerce enabler, future of Communications, dan dengan berjalannya waktu. Kami mempersiapkan untuk fund kedua yang lebih berfokus kepada mobility dan content

Fasilitas apa saja yang diberikan Telkom MDI Ventures kepada perusahaan yang didanai? 

Go-to-market strategy. Ini yang menarik bagi perusahaan asing yang ingin berekspansi ke Indonesia dan Asia Tenggara. 

Telkom memiliki customer base sejumlah 150 juta pelanggan dengan sejumlah anak perusahaan mulai dari payment sampai dengan healthcare. Banyak sekali kesempatan yang dapat dikolaborasikan bersama. 

Semua usaha mengharapkan ROI, berapa yang ditargetkan oleh MDI Ventures? 

MDI Ventures adalah sebuah corporate venture capital atau CVC yang dimiliki oleh Telkom Indonesia. Berbeda dengan sebuah private venture capital yang biasanya bertujuan untuk mencari gain [profit yang didapatkan dari menjual share investasi], tujuan utama kami melakukan investasi adalah mencari synergy value untuk group. 

Apa target Anda dalam 3-5 tahun ke depan bagi MDI Ventures? 

Dua hal yaitu yield dan gain. Untuk yield, saya menargetkan 80% dari portofolio MDI Ventures dapat digunakan oleh Telkom Indonesia untuk mengurangi churn dan meningkatkan ARPU. 

Di sisi lain saya juga menargetkan AUM [Asset Under Management] kami pada 5 tahun ke depan menjadi US$500 juta dengan return on investment 3 kali – 5 kali. 

Apa kriteria perusahaan yang dapat memasukkan proposal pendanaan ke MDI Ventures? 

Series A keatas. Ini tidak mudah bagi MDI Ventures, karena masih sedikit perusahaan digital di Indonesia yang tergolong masih di pendanaan Seed. 

Bagi yang masih di pendanaan Seed, sekali lagi saya sarankan untuk ikut dengan program Indigo Accelerator. 

Intinya begini, jika Anda perusahaan yang baik, tenang saja kami yang akan mencari Anda. 

Sejak kapan Anda bergabung Telkom Indonesia dan menahkodai MDI Ventures?

Awalnya saya bergabung dengan Telkom Indonesia untuk program Indigo Incubator pada awal 2015. Tidak lama setelah itu, saya ikut proses pendirian corporate venture capital yang nantinya menjadi MDI Ventures. Sejak November 2015, saya dipercaya memimpin MDI Ventures.

Latar belakang saya bekerja di bidang M&A dan corporate development. Terakhir di Indofood, namun pada akhir umur 20-an saya memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur dan mengajar di UPH Business School. 

Lucunya saya lebih banyak belajar daripada mengajar di UPH Business School. Dan benar kata orang banyak, kedua proses ini memang dua arah bagi mereka yang dapat membuka diri pada abad 21. 

Hampir 10 tahun sebelum akhirnya kembali full circle di korporasi dengan Telkom.

Pada 2014, saya sempat sebentar bergabung dengan Fenox di Amerika Serikat, sebelum akhirnya ke MDI Ventures dengan Telkom pada 2015.

Pewawancara: Firman Hidranto


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Firman Hidranto
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper