Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fokus Bidik Usaha Butik & Distro

Satu lagi pelaku usaha kemasan yang melejit dalam waktu singkat. Dia adalah Dwi Andarwanto, pemilik usaha kemasan dengan merek Neobadala. Bisnis yang dimulai sejak 2015 ini berbasis di Solo.

Sejak 2012, Andar sebetulnya sudah menjajal peruntungan di bidang desain grafis, mulai dari periklanan dan fotografi.

Dia pun banting setir ke bisnis kemasan pada tahun lalu, setelah melihat pemain di usaha ini yang tergolong masih sedikit. Sasaran pasar kemasan Neobadala adalah pelaku usaha makanan dan pelaku usaha pakaian. Masing-masing segmen berada di bawah bendera berbeda, yakni Dus Makanan dan Dus Baju.

“Jarang ada pelaku usaha percetakan di Solo yang punya spesialisasi. Biasanya satu percetakan bisa menerima semua jenis pesanan, tetapi kalau ada yang pesan dengan model khusus dalam jumlah kecil, malah tidak diladeni. Makanya saya ingin membuat usaha kemasan yang lebih terspesialisasi,” katanya.

Belakangan, pria 24 tahun itu lebih serius membesarkan Dus Baju dengan membidik pelaku usaha di bidang fesyen. Produknya digunakan untuk kemasan topi, kacamata, kaos, ataupun kain.

Untuk bisa mendapatkan klien, Andar proaktif dan selektif mendekati grup-grup pelaku usaha yang potensial, seperti butik ataupun distro. Di dua jenis usaha itu, kini sedang berkembang tren kemasan produk yang unik.

Neobadala melayani pesanan kustom, mulai dari bentuk, warna, ataupun ukuran. Penggunaan kemasan yang unik, kata Andar, bisa menggejot nilai jual produk 50% hingga 100%.

“Misalnya kaos yang dihargai Rp70.000. Dengan penambahan kemasan, harga jualnya bisa di atas Rp100.000,” tutur Andar yang pelanggannya tersebar di Solo, Malang, Jakarta, Cirebon, Jambi, dan Palembang.

Andar mengaku segmen pelaku usaha lebih menjanjikan daripada pasar perorangan. Biasanya pesanan dari kalangan ini terus berlanjut dengan jumlah yang cukup besar. Setiap pekan, dia bisa mendapat empat hingga lima pesanan dengan rata-rata 500-1.000 unit kemasan per order.

Harga yang dibanderol Andar untuk tiap produk Neobadala berbeda-beda mulai dari Rp850—Rp2.000 per kemasan, bergantung dari jenis kertas, model, dan bentuknya. “Potensi keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis ini sekitar 30%—50%,” tutur Andar yang saat ini meraup omzet sekitar Rp70 juta–Rp90 juta dalam sebulan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (12/6/2016)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper