Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Mitos dan Fakta Soal Efek Minyak Sawit Bagi Kesehatan

Minyak sawit yang selama ini digunakan untuk memasak dikelilingi sejumlah pandangan buruk terkait kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BOGOR - Minyak sawit yang selama ini digunakan untuk memasak dikelilingi sejumlah pandangan buruk terkait kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.

Kenyataan itu menjadi pembahasan dalam acara Lunch Symposium Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bogor yang diselenggarakan dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Berdasar rilis yang diterima Minggu (25/9/2016), simposium yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Kapita Selekta I IDI Kabupaten Bogor itu  APITA SELEKTA I IDI Kabupaten Bogor tersebut masalah mitos dan fakta minyak sawit disampaikan ahli gizi, Dr. dr. Inge Permadi, Ms, SpGK.

"Selama ini banyak mitos yang dilekatkan pada minyak sawit yang memberikan gambaran buruk pengaruh minyak sawit bagi kesehatan. Minyak sawit sering dipersepsikan lebih buruk daripada minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai, minyak jagung atau minyak biji bunga matahari," demikian disebutkan dalam keterangan tertulis tersebut.

Padahal dari berbagai penelitian, mitos yang selama ini berkembang ternyata tidak sesuai dengan fakta. Misalnya minyak sawit ternyata lebih stabil terhadap oksidasi dibanding minyak kedelai, minyak bunga matahari atau minyak canola.

Lebih jauh lagi, minyak sawit juga terbukti memiliki manfaat mencegah penuaan dini (antiaging) dan menghambat penyakit degeneratif. Juga terbukti konsumsi tinggi asam palmitat tidak mengakibatkan hiperkolesterolemia jika dikonsumsi bersama asam linoleat dengan kandungan kurang dari 4,5% dari total energi. Manfaat lainnya yang sudah banyak diketahui masyarakat adalah diet minyak sawit yang dapat menurunkan serum TC, LDL-C and TC/HDL-C.

Di sisi lain, pimpinan BPDPKS yang diwakili Rusman Heriawan menyebutkan adanya aspek strategis industri minyak sawit bagi perekonomian nasional. Rusman menyampaikan data bahwa saat ini 41,55% produksi minyak sawit dihasilkan oleh petani kelapa sawit yang sudah puluhan tahun bekerja di sektor tersebut.

Jumlah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam industri sawit mencapai angka 4,2 juta jiwa, sedangkan tenaga kerja yang tidak terlibat langsung mencapai 12 juta jiwa.

Menurut Rusman 11,7% ekspor nasional adalah ekspor minyak sawit. Selain itu minyak sawit juga telah menjadi bagian dari kehidpan sehari-hari masyarakat Indonesia karena 50% produk rumah tangga berbahan baku atau paling tidak mengandung minyak sawit.

Sebagai bagian dari kegiatan edukasi dan sosialisasi yang dijalankan BPDPKS sepanjang tahun 2016, dalam acara tersebut juga diselenggarakan kegiatan sosialisasi minyak goreng sehat melalui demo memasak berbahan minyak goreng sawit yang dilakukan bersama Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI).

Ke depan, BPDPKS akan meneruskan komitmennya untuk menjalankan program sosialisasi dalam rangka edukasi yang benar dan objektif tentang Sawit Indonesia melalui berbagai macam bentuk kegiatan melalui berbagai organisasi profesi dan Asosiasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper