Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah lima bank pembangunan daerah meraih penghargaan dalam ajang Indonesia Corporate Sosial Responsibility Award (ICSRA), salah satunya Bank Jatim.
Perseroan ini masuk dalam kategori TBK bersama 22 perusahaan lainnya. Direktur Utama Bank Jatim R. Soeroso juga menyatakan perseroan memang memiliki komitmen tinggi untuk program tanggung jawab sosial perusahaan.
Bank Jatim selama ini kebanyakan mengucurkan dana kepada lembaga sosial serta usaha mikro kecil dan menengah. Secara garis besar, ada empat program CSR unggulan Bank Jatim, yakni pembenahan rumah tidak layak huni, pengadaan ambulans, pemberian beasiswa dan pembinaan UMKM.
Total anggaran CSR yang dikeluarkan perseroan pada tahun lalu sebesar Rp17 miliar dan tahun ini akan ditingkatkan menjadi Rp18,7 miliar.
"Di Jatim ada program yang sangat bagus dari pak Gubernur yang sangat bagus. Jadi bank Jatim dikucuri kredit dengan bunga hanya 2% bagi UMKM, Karena dananya murah, keuntungan yang didapat kami kembalikan lagi kepada masyarakat Jatim dalam bentuk CSR," jelasnya usai pemberian award di Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Pemberian kredit tersebut tertuang dalam loan agreement yang dikhususkan untuk membina kalangan pelaku usaha yang dinilai cukup feasible namun belum masuk kategori bankable.
Adapun, ajang ICSRA yang baru pertama kali diadakan tersebut merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang terbaik dalam bidang CSR di Indonesia baik dalam ketegori Tbk maupun swasta.
Penilaiannya dikelompokkan dalam beberapa kategori, seperti BUMN, BUMD, Bank Devisa, Bank Syariah, Multifinance, Properti & Konstruksi, Industri Telekomunikasi, Minuman, Farmasi.
Secara total ada 41 perusahaan yang dinobatkan sebagai perusahaan terbaik dalam penerapan CSR dalam ajang yang diselenggarakan oleh Majalah Indonesia- Asia Institute- Economic Review dan Ideku Group ini.
"Kami berharap keteladanan 41 perusahaand peraih ICSRA 2017 ini dalam melaksanakan CSR dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain untuk berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat secara luas," kata Ketua Penyelenggara sekaligus pendiri Indonesia - Asia Institute - Economic Review, Irlisa Rachmadiana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
