Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi hoax/Istimewa
Ilustrasi hoax/Istimewa

1. Keterbatasan informasi

Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro Semarang itu lantas mengemukakan latar belakang netizen mempercayai hoaks, antara lain, keterbatasan informasi.

"Individu percaya hoaks bukan karena individu tersebut mudah dibohongi, melainkan karena keterbatasan informasi," kata Yanuar dalam seminar yang diadakan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dan Yayasan Adi Bakti Wartawan (ABW).

Selain itu, tingkat popularitas informasi. Pemberitaan yang terus-menerus dan mencolok dapat menyebabkan mata (hati) seakan menjadi tertutup pada kebenaran yang ada.

Berikutnya, terkait dengan ketertarikan. Individu cenderung melakukan "selective attention" sehingga seseorang tidak begitu memperhatikan topik hoaks dan langsung percaya dengan hoaks.

"Hal lainnya, confirmation bias. Jika hoaks berkaitan dengan hal yang dipercayai, info palsu akan lebih mudah diterima," kata Yanuar Luqman di hadapan 100-an peserta seminar yang terdiri atas mahasiswa, wartawan, dan pengurus Yayasan ABW, serta undangan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper