Bisnis.com JAKARTA – Japfa Foundation mendorong gerakan pengentasan stunting di Indonesia lewat kewirausahaan sosial. Guna merealisasikannya, perusahaan membangun program kompetisi kreatif yang menyasar generasi muda.
Kompetisi kreatif ini terangkum dalam Konferensi Inonesia Bergizi 2017 yang bertujuan untuk mensinergikan seluruh pemangku kepentingan gizi mencakup pemerintah, swasta, dan publik untuk besama-sama mencari solusi dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia yang mencakup iga aspek, yaitu akses kemitraan, akses informasi, dan akses pendanaan.
Konferensi tersebut berlangsung tahunan sejak 2015. Adapun tema tahun ini mengangkat masalah stunting.
Head of Japfa Foundation Andi Prasetyo mengatakan dalam konferensi ini terdapat dua program yakni Inzi Creative Project 2017 (ICP 2017) dan Nutri Teen.
ICP 2017 merupakan kompetisi tahunan yang ditujukan untuk memilih gagasan atau ide kreatif anak bangsa yang berkaitan dengan peningkatan gizi di masyarakat.
Program ini menyasar dua kalangan, yaitu umum dan mahasiswa. Pendaftaran sudah dibuka sejak Oktober 2017 dan mampu menjaring 174 ide kreatif dari peserta.
“Sekarang program corporate social responsibility [CSR] sudah jarang diandalkan oleh operator di daerah. Pola donasi pada generasi millenial sudah berubah, maka kami lebih memilih wirausaha sosial,” ujar Andi, Jumat (8/12/2017).
Sementara program Nutri Teen merupakan program kampanye preventif yang dibawakan oleh para duta gizi terpilih yang terdiri dari remaja putri.
Duta gizi ini terdiri dari siswa kelas 10 – 11 SMA yang bertugas untuk mengajak generasi muda untuk lebih menyadari permasalahan gizi khususnya pada remaja putri lainnya.
Harapannya, remaja putri ini bisa menjadi generasi yang tumbuh menjadi perempuan yang nantinya akan menjadi ibu dengan pola asuh dan pemberian gizi pada anak yang baik.
Pemilihan tema ini berdasarkan pentingnya masalah stunting yang telah menjadi agenda utama pembangunan berkelanjutan nasional dan internasional yaitu sustainable development goals (SDGs).