Bisnis.com, JAKARTA — Siapa sangka pendiri Tokopedia William Tanuwijaya pernah kesulitan merekrut pegawai. Dua hari membuka booth pada pameran tenaga kerja, tak satupun calon pegawai mendaftar.
Ceritanya pada 2009, William mulai menjalankan usaha rintisan yang didirikannya. Perlu beberapa pegawai, pergilah dia ke Universitas Bina Nusantara, almamaternya.
“Dua hari saya nungguin booth Job Fair Binus. Tak satupun orang mampir. Mungkin karena usaha ini belum menarik, mereka tahunya ini usaha bikin website karena start up waktu itu belum sepopuler sekarang,” kenang William saat berbicara dalam Artpreneurtalk yang diselenggarakan Ciputra & Bisnis Indonesia, Selasa (14/2/2018).
Padahal, William berangkat ke pameran dengan gairah tinggi. Dia terinspirasi dengan Steve Jobs, pendiri Apple, bahwa jika mau bikin perusahaan bagus harus merekrut calon karyawan kelas A.
Sebab, bila merekrut kelas B, mereka akan menurunkan standar dengan merekrut staf kelas C dan seterusnya. Ini pelajaran besar bagi William.
“Bagaimana saya bisa bikin perusahaan bagus? Bahkan calon kelas C saja tidak ada yang mampir ke booth saya,” kenang William disambut riuh ratusan audiens.
Baca Juga
Namun, karena William sudah memilih untuk mengembangan perusahaan rintisan, pantang baginya berputus asa. Dia yakin dengan pilihannnya, dan membuktikan Tokopedia hingga sebesar saat ini.
Kini, Tokopedia menjadi marketplace terbesar di Indonesia, situs belanja online popuper yang menarik Alibaba menanamkan modal hingga US$1,2 miliar.
Lalu berapa kini aplikasi kerja yang masuk ke Tokopedia setiap harinya? “Puluhan ribu aplikasi,” jawab William.
Bahkan, karena skala usahanya yang sudah sebesar sekarang, William enteng saja merekrut diaspora Indonesia dengan gaji yang pantas. Setidaknya dia bisa mengikuti nasehat Steve Jobs. Keren!