Bisnis.com, JAKARTA – Mungkin nama Lei Jun jarang didengar oleh banyak orang. Namun, dia sebenarnya orang penting yang berada di balik kesuksesan dari Xiaomi Inc..
Lein Jun adalah co-founder dan saat ini menjadi CEO dari Xiaomi Inc, salah satu produsen smartphone terbesar dunia. Menurut data Forbes.com, saat ini (per Maret 2018), total kekayaan dari Lei Jun mencapai US$12,5 miliar.
Perusahaan yang telah berumur sepuluh tahun ini telah berkembang dari waktu ke waktu dan menjadi merek yang paling dipercaya secara global karena produk smartphone-nya, dan berkat kepemimpinan Lei Jun (bersama co-founder Lin Bin).
Masa kecil
Lei Jun lahir pada 16 Desember 1969 di Hubei, Tiongkok. Sama halnya dengan orang sukses lain, kehidupannya dimulai dengan banyak perjuangan di masa kecil. Sebelum masuk usia sekolah, Lei menghabiskan hari-harinya di dekat daerah industri yang di tengah kota Wuhan, Cina.
Setelah lepas dari bangku sekolah dasar, Lei melanjutkan ke Mianyang Middle School, di mana dia lulus pada tahun 1987. Tak lama kemudian, Jun masuk ke Universitas Wuhan sebagai Mahasiswa Ilmu Komputer. Dia lulus pada tahun 1991 dengan gelar Sarjana di bidang Ilmu Komputer.
Baca Juga
Dilansir Successstory.com, Lei awalnya bekerja di Kingsoft setelah lulus, salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar di China. Setelah bekerja di Kingsoft selama tujuh tahun, Lei Jun menjadi Presiden dan CEO perusahaan. Selama karirnya sebagai CEO dan Presiden, Jun pergi merintis usaha sampingan dengan membuka toko buku online pada tahun 2000.
Pertumbuhan toko tersebut luar biasa.Saking suksesnya, toko buku online Joyo.com tersebut basis penggemar terbaik bagi banyak orang di dunia maya pada tahun 2004. Di tahun yang sama, Amazon menyatakan minat mereka di toko buku dan mengakuisisinya senilai US$75 Juta.
Lei bukan hanya seorang karyawan dan CEO. Dia juga menjadi seorang investor. Dia telah berinvestasi di sejumlah startup yang sukses, termasuk Vancl.com, YY, dan UCWeb. Selain itu, ia telah membiayai lebih dari 70 perusahaan rintisan untuk perusahaan portofolionya.
Pada tahun 2007, meskipun, Lei Jun mengundurkan diri sebagai Presiden dan CEO Kingsoft Inc. Karena komplikasi kesehatan, ia mengambil alih posisi Wakil Ketua. Dengan demikian, ia berhenti mengambil tanggung jawab fungsi sehari-hari perusahaan. Dua tahun kemudian, pada tahun 2007, Jun mendirikan perusahaan impiannya, Xiaomi Inc, Perusahaan Smartphone terbesar keempat yang berbasis di Cina.
Berdirinya Xiaomi
Pada April 2010 Lei mendirikan Xiaomi Corp dengan sejumlah rekannya, termasuk mantan eksekutif Google, Lin Bin. Meskipun awalnya perusahaan menjual berbagai perangkan elektronik, fokus Xiaomi ada pada produk smartphone. Dengan berkonsentrasi pada penjualan online dibandingkan berjualan secara konvensional dengan menghindari iklan yang mahal demi berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui media sosial, Xiaomi mampu secara signifikan melawan pesaingnya dan berkembang di pasar China.
Menurut Encyclopedia Britannica, valuasi perusahaan mencapai lebih dari US$46 miliar dan menjadikannya startup teknologi paling berharga di dunia. Pada bulan April tahun itu, Xiaomi menunjukkan kekuatan mereknya ketika menjual 2,1 juta ponsel cerdas online hanya dalam waktu 12 jam, sekaligus mencatat rekor dunia untuk penjualan ponsel terbesar dalam satu platform online dalam satu hari, dan pada akhir 2014 Xiaomi telah melampaui Samsung untuk menjadi vendor smartphone terbesar di China.
Dalam upaya untuk melanjutkan pertumbuhan Xiaomi, Lei semakin mencari peluang untuk berkembang melampaui China. Pada Juli 2014, perusahaan mulai menjual smartphone di India, yang Lei gambarkan sebagai "pasar paling penting setelah China", dan pada Mei 2015 Xiaomi meluncurkan pasar online untuk pelanggan di Amerika Serikat dan Eropa, meskipun awalnya hanya menawarkan aksesori komputer dan perangkat kebugaran.
Di bawah bimbingan Lei, Xiaomi menjadi produsen smartphone terbesar ketiga di dunia setelah Samsung Electronics dan Apple Inc pada tahun 2014, dan Lei sendiri secara luas dikenal sebagai "Steve Jobs dari China."
Lei saat ini memiliki 31,4% saham di Xiaomi. Perusahaan ini mencatat pendapatan 115 miliar yuan (US$18 miliar) pada tahun 2017, menurut prospektus Xiaomi untuk rencana penawaran umum perdana yang dirilis Mei 2018.