Bisnis.com, LAMPUNG TENGAH—PT Bank Syariah Mandiri bersama Lembaga Amil Zakat BSM Umat meluncurkan program Desa Berdaya Sejahtera Mandiri di Desa Rejo Asri, Seputih Raman, Lampung Tengah pada Jumat (26/10/2018).
Direktur Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa menyampaikan Desa Berdaya Sejahtera Mandiri merupakan program yang dilakukan dalam upaya penguatan ekonomi, sosial dan lingkungan melalui pengembangan sumberdaya lokal (local resources).
"Desa Berdaya Sejahtera Mandiri juga merupakan salah satu kontribusi Mandiri Syariah sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional," jelasnya.
Program Desa Berdaya Sejahtera Mandiri pada tahun ini menyasar sektor pertanian dengan memberdayakan kelompok-kelompok tani melalui pengembangan klaster usaha agribisnis. Sekitar 100 petani terlibat sebagai penerima manfaat (mustahik) dalam program tersebut.
Para petani difasiliasi dengan lahan seluas 25 Ha dari total luas lahan pertanian di lokasi program seluas 670 Ha. Perseroan menggelontorkan biaya sebesar Rp3,7 miliar dengan untuk program yang beralngsung selama 2 tahun tersebut.
Dalam program tersebut, Bank Syariah Mandiri akan berupaya mengembangkan pola pertanian ramah lingkungan atau pertanian sehat bersama para penerima manfaat. Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga sistem pertanian yang berkelanjutan.
Secara umum konsep pertanian sehat Ini dilakukan melalui pendekatan Good Agricultural Practices (GAP). Konsep tersebut merupakan sebuah proses budidaya tanaman yang memprioritaskan penggunaan bahan alami yang ramah lingkungan dan efisien.
Dalam program ini, petani diarahkan untuk tidak menggunakan pestisida kimia namun diberikan solusi dengan penggunaan pestisida nabati (Pesnab) untuk pencegahan hama penyakit. Pestisida Nabati dibuat langsung oleh petani dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada disekitar lingkungan mereka.
"Semoga keberadaan Desa Berdaya Sejahtera Mandiri ini memberi manfaat bagi petani. Dan apa yang kami lakukan menjadi berkah bagi negeri," tutup Putu.
Dia menambahkan, perseroan juga akan meresmikan peluncuran dua program serupa lainnya di Jawa sebelum 2018 usai. Berbeda dengan program di Lampung, dua program tersebut berfokus pada pengembangan kualitas peternakan.