Bisnis.com, JAKARTA — Konon, Indonesia itu kekurangan pengusaha. Kurang entrepreneur yang punya jiwa membangun kewirausahaan. Padahal, di sini ada kementerian yang khusus mengurusi usaha, mikro, kecil, dan menengah.
Pertanyaannya, mengapa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terlihat tidak banyak berkembang? Satu yang menjadi alasan, pelaku UMKM cenderung fokus pada profit dan menghabiskan uang untuk membayar sewa kios.
Hal ini cenderung berbeda dengan pebisnis restoran atau bisnis yang relative bermodal besar yang tidak pernah berpikir mengenai hal itu. Mereka tidak menghitung biaya cicilan kios atau ruko.
Justru, sebagian dari mereka cenderung memiliki ruko atau kios. Mereka memilih mengakses kredit atau pinjaman ke bank, lalu untuk membayar cicilan ruko.
Setelah dinilai bisnis restoran tidak menjanjikan, ruko atau kios bisa mereka jual. Harganya sudah naik beberapa kali lipat dibandingkan dengan saat pertama kali ditawarkan. Pebisnis memeroleh untung dari selisih penjualan ruko itu.
Kalau sekarang? Satu yang menarik adalah berkembangnya layanan antar melalui Go-Food, Grab-Food, dan lainnya. Sekarang era yang berkembang yang jual beli secara online melalui aplikasi.
Penjual tidak lagi menyewa ruko atau kios. Cukup masak dari rumah, lalu penawarannya lewat Go-Food atau Grab-Food atau jasa antar lainnya.
Bagi pelaku UMKM, tentu saja ini menjadi terobosan baru. Peluang bagi UMKM untuk berkembang terbuka. Ongkos yang dikeluarkan pun tidak sebesar ketika harus sewa ruko.
Secara tidak lansgung, bisnis makanan berbasis aplikasi itu bisa mengatasi ketimpangan. Tapi bagi yang besar, memang mereka bisa memanfaatkan dua-duanya. Tetap sewa ruko, juga buka melalui aplikasi. Untungnya dua kali lipat.
Jadi, kalau Anda memang niat bisnis kuliner, makanan, atau minuman, pastikan dulu memang pasar yang disasar. Kalau memang marketnya ramai melalui aplikasi ya cukup dari rumah saja.
Tapi kalau memang menyasar segmen tertentu, Anda bisa cicil kios di mal atau ruko. Menguntungkan? Jelas, karena kalau dijual, untungnya ya dari harga ruko atau sewa ruko yang terus naik.
Penulis
Ir Goenardjoadi Goenawan, MM
Motivator Uang.
Penulis buku seri Money Intelligent, New Money, dan New Money: Riba Siapa Bilang?
Untuk pertanyaan dan informasi buku terbaru, bisa diajukan lewat: [email protected]