Proyeksi Kinerja Tahun Ini
Berapa target transaksi JFX pada 2019?
Target 2019 adalah transaksi multilateral 1,3 juta lot, sedangkan transaksi bilateral 5,4 juta lot, sehingga totalnya 6,85 juta lot. Jumlah itu meningkat sekitar 13% dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2018, total transaksi mencapai 6,72 lot, dengan perincian multilateral 1,09 juta lot dan transaksi bilateral 5,39 juta lot.
Pada tahun lalu, transaksi melampaui target awal kami sejumlah 5,7 juta lot. Ramainya transaksi ditopang fluktuasi harga emas yang mendorong permintaan, dan meningkatnya permintaan kontrak produk kopi.
Bagaimana strategi JFX dalam menggenjot transaksi PBK?
Kami mengedepankan pelayanan, edukasi, dan sosialisasi. Kami melakukan pelayanan terbaik dengan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan investor, yang bisa mengakomodasi pelaku usaha, broker, pialang. Kami menyesuaikan dengan kebutuhan mereka agar bisa berpartisipasi lebih, meskipun tetap mengedepankan edukasi risiko.
Berapa pialang yang dibawahi JFX?
Ada 61 pialang dan 16 pedagang efek, sehingga totalnya 77 pialang. Kami juga sedang memproses pendirian 7 pialang baru yang sedang mengurus dokumen, dan 4 di antaranya sudah masuk tahap finalisasi.
Apakah kantor pialang dan cabangnya sudah mencapai seluruh wilayah di Indonesia?
Belum. Di paling barat adalah Riau, sedangkan di paling timur adalah Manado. Rencana memperluas kantor merupakan strategi bisnis pialang, karena semua bisa dilakukan secara online. Kami tentunya mendukung kebutuhan mereka.
Bagaimana cara JFX mengawasi pialang?
Bisa kapan saja, baik secara elektonik mapun kunjungan langsung. Kami juga bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) membuat jadwal untuk keliling ke kantor-kantor pialang.
Rencananya pada tahun ini, JFX akan berkunjung ke seluruh kantor pialang dan cabangnya yang mencapai 132 kantor. Kami sudah keliling 14 kantor pada Januari 2019. Dengan estimasi 12 kantor per bulan, seharusnya bisa terpenuhi target mendatangi 132 kantor sampai akhir tahun ini.
Bagaimana dengan rencana penambahan kontrak baru?
Pasti ada revitalisasi kontrak, karena menyesuakan dengan tren pasar. Apakah masih sesuai atau tidak dengan kebutuhan. Adapun untuk kontrak baru, kami menyiapkan kontrak emas syariah dan karet berjangka.
Namun, karet itu bergantung kepada perjanjian tiga negara dengan Thailand dan Malaysia, yang rencananya kami bertemu di pertemuan ke-38 di Thailand. Biasanya setelah Lebaran, mungkin Juni 2019.
Pertemuan ke-38 ini akan menjadi final apakah kontrak karet akan berlanjut ataupun tidak. Kalau keputusan tidak berlanjut, tentu akan kami lepas kontrak karet ini. Namun, bisa saja kami membentuk kontrak untuk pasar lokal.
