Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan transportasi daring Gojek mendorong keragaman gender dalam kepemimpinan perusahaan rintisan di Indonesia yang sejauh ini masih didominasi oleh kaum laki-laki.
Guna mendorong lebih banyak perempuan di bidang teknologi dan perusahaan rintisan, perusahaan tersebut menyelenggarakan program akselerator Gojek Xcelerate di mana terdapat 10 perusahaan rintisan yang dipimpin perempuan dari Indonesia dan Asia Pasifik.
Merujuk kepada hasil riset International Labour Organization (ILO) berjudul Women in Business and Management: The Business Case for Change tahun 2019, ditemukan lebih dari 60% responden setuju bahwa inisiatif keragaman gender meningkatkan hasil bisnis dan reputasi, lebih mudah dalam menarik dan mempertahankan karyawan, serta lebih kreativitas dan berinovasi .
Namun, partisipasi perempuan khususnya di sektor teknologi masih tergolong sedikit, sementara ekonomi digital diprediksi akan bertumbuh pesat di Indonesia dan Asia Tenggara dalam satu dekade ke depan.
SVP Product Management Gojek Dian Rosanti mengatakan para pendiri perusahaan perempuan di dunia
teknologi seringkali menghadapi lebih banyak tantangan dalam mengembangkan usahanya dibandingkan pendiri laki-laki.
"Tidak hanya terkait stigma sosial tetapi juga kurangnya jejaring dukungan dan akses terbatas pada pendanaan," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Managing Partners Simona Ventures Putri Izzati menambahkan tantangan terbesar bagi perusahaan rintisan yang dipimpin perempuan tidak hanya masalah permodalan, tapi juga akses kepada kurikulum dan mentor untuk mengembangkan bisnis.
Ditambah lagi, lanjutnya, perusahaan rintisan yang dipimpin perempuan masih kerap dianggap sebelah mata.
Adapun, hasil riset PitchBook Data yang menyebutkan sejak 2016 perusahaan dengan pemimpin perempuan hanya berhasil mendapatkan 4.4% dari total penawaran modal ventura.
Namun demikian, Managing Director Digitaraya Nicole Yap memprediksi perusahaan rintisan yang dipimpin oleh perempuan ke depannya diprediksi bakal mengalami pertumbuhan positif.
Saat ini, lanjutnya, dari 50 perusahaan rintisan yang telah bergabung dengan Digitaraya, sebanyak 10% diantaranya dipimpin oleh eksekutif perempuan, baik di posisi Co-Founder ataupun eksekutif lainnya di C-level.