Bisnis.com, JAKARTA - Besarnya jumlah populasi umat Muslim di Indonesia dan juga di dunia memberikan peluang tersendiri kepada bagi pelaku usaha yang ingin berkecimpung dalam industri fesyen muslim.
Sebagian besar produk fesyen muslim yang dikembangkan berupa busana, hijab, dan mukena. Namun, belum banyak yang melirik potensi bisnis perlengkapan muslim seperti sajadah. Padahal, sebagai perlengkapan yang akan selalu digunakan umat muslim untuk beribadah sehari-hari, peluang bisnis sajadah ini sangat terbuka lebar.
Inilah yang kemudian menginspirasi Renato Akbar untuk berkecimpung dalam bisnis tersebut. Pria kelahiran 12 Juli 1989 ini memulai langkahnya pada 2014. Kala itu, dia telah bekerja sebagai karyawan swasta di perusahaan perminyakan.
Namun, dia lantas memberanikan diri banting setir menjadi pengusaha dengan melirik bisnis sajadah premium. Selain dari sisi prospek, keinginan Akbar untuk memproduksi sajadah juga sebagai motivasi kepada dirinya agar lebih rajin menunaikan ibadah salat.
“Waktu itu saya memulai dengan modal Rp10 juta dari hasil pinjam dengan orang tua. Sekitar Rp3 juta untuk riset awal sedangkan Rp7 juta lainnya digunakan untuk produksi,” ujarnya.
Dari hasil risetnya tersebut, dia lantas menemukan bahwa sebagian besar sajadah memiliki motif corak dekoratif. Berdasarkan anjuran hadis, umat muslim menggunakan sajadah polos agar lebih khusus dalam beribadah. Saat itu, dia belum banyak menemukan sajadah polos.
Sajadah premium dengan motif polos digunakan untuk beribadah./istimewa
“Akhirnya saya putuskan untuk memproduksi sajadah polos premium dengan desain yang eksklusif dan elegan mengusung brand Universa Sajadah karena impian saya menjadikan brand ini mendunia,” ujarnya.
Produksi pertama yang dibuatnya yakni sekitar 70 potong sajadah dengan dua warna dan satu ukuran. Pemasaran dilakukan secara online dengan memanfaatkan sejumlah media sosial. Selain itu, Akbar juga rutin menghadiri berbagai pengajian, menjual secara door to door dan mengikuti berbagai pameran.
Saat itu, dia benar-benar menjalankan semuanya sendiri. Mulai dari memproduksi secara handmade, packing, pengantaran, admin dan lainnya. Sebagai pemain baru, tentu Universa Sajadah tidak langsung dapat diterima oleh masyarakat yang terbiasa dengan sajadah bercorak.
Pemasaran Hingga Luar Negeri
Namun, Akbar tidak putus asa, dia pun semakin semangat memasarkan sekaligus mengedukasi masyarakat dengan niat sebagai bagian dari ibadah. Perlahan tapi pasti, modal keyakinan membuat hasil, permintaan terus meningkat, tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga luar negeri seperti Singapura, Malaysia, China, Thailand, Rusia, Jerman, Inggris, Perancis, Turki, USA, dan lainya.
Sejalan dengan hal itu, dia pun mulai menambah variasi warna dan ukuran. Saat ini, Universa Sajadah memiliki 11 warna dengan 4 ukuran. Adapun yang paling favorit adalah warna hitam, maroon, navy, dan hijau dengan ukuran standar dewasa.
Dalam menentukan pilihan desain dan warna, Akbar mengambil inspirasi dari berbagai hal. Misalnya saja untuk warna hitam yang sangat best seller, terinspirasi dari keindahan Masjidil Haram, Kabah.
Sebagai sajadah premium, Akbar sangat memperhatikan pemilihan bahan. Universa Sajadah sendiri menggunakan bahan velboa, bulu premium polos yang tidak rontok dan tidak menyebabkan alergi dengan tambahan busa lapis 3 mm, serta renda bernuansa emas dengan tambahan gold space yang membuatnya semakin eksklusif. Pengemasannya pun menggunakan kotak premium dengan sertifikat keaslian produk.
Setelah lima tahun berjalan, Universa Sajadah kini telah menjadi home industry dengan tetap memperhatikan produksi handmade berkualitas tinggi, yang mampu memproduksi sekitar 2.000 sampai 3.000 pcs perbulan. Adapun penjualan rata-rata 1.500 sampai 2.000 dan akan meningkat signifikan jelang Ramadan dan Idul Fitri.
Selain dari permintaan masyarakat, pada saat puasa dan lebaran, banyak perusahaan yang memesan untuk kebutuhan souvenir. Apalagi Universa Sajadah menerima permintaan custom logo perusahan baik di sajadah maupun pada box.
Diakui olehnya bahwa penjualan setiap tahun terus meningkat sekitar 70% hingga 100% dengan total omzet per tahun mencapai Rp3 miliar. Pada tahun ini dia berharap penjualan dapat terdongkrak sekitar tiga kali lipat.
“Untuk itu kami akan terus melakukan inovasi, semakin gencar dalam pemasaran, dan menawarkan harga yang lebih terjangkau dari yang sebelumnya. Misalnya dulu harga sajadah ukuran S sekitar 200ribuan, saat ini hanya Rp150 ribu,” ujar ayah dari Ghainissa.
INFOGRAFIS
Modal awal Rp10 juta
- Riset dan pengembangan : Rp3 juta
- Bahan dan peralatan : Rp7 juta (produksi awal 70 lembar sajadah)
BEP : 6 bulan
Perhitungan Usaha
- Rata-rata produksi per bulan : 2.000 – 3.000 pcs
- Rata-rata penjualan per bulan : 1.000 – 1.500 pc (meningkat 3-5 kali lipat saat Ramadan dan Lebaran)
- Harga jual : Rp150.000 – Rp600.000
- Total Omzet : Rp3 Miliar per tahun
- Keuntungan bersih : 30%
Spesifikasi produk
- Sajadah kepala (S) mulai Rp150.000
- Sajadah travel (M) mulai Rp210.000
- Sajadah standard dewasa (L) mulai Rp270.000
- Sajadah jumbo ukuran imam (XL) mulai Rp530.000