Bisnis.com, JAKARTA – Untuk memerangi dan memutus mata rantai penyebaran virus corona (COVID-19) semua pihak saling bahu-membahu.
Begitu pula dengan sejumlah miliarder yang alih-alih mementingkan dirinya sendiri, mereka justru ikut menyumbangkan kekayaannya demi memerangi pandemi yang kian meluas.
Berikut, sembilan orang kaya di dunia yang telah menunjukkan dukungan nyatanya untuk melawan virus corona, seperti dikutip dari entrepreneur.com.
James Dyson
James Dyson, pengusaha asal Inggris yang terkenal dengan penemuan alat penyedot debu tanpa kantong ini, telah berkomitmen menggunakan pabriknya untuk membuat 15.000 ventilator atas pesanan dari pemerintah Inggris.
Ventilator sendiri merupakan salah satu kebutuhan paling kritis di seluruh dunia untuk infeksi virus COVID-19 yang menyebabkan pneumonia dan Sindrom Tekanan Pernafasan Akut pada beberapa pasien.
Jack Ma
Jack Ma orang terkaya di China dan pendiri Alibaba Group ini telah memberikan bantuan seperti masker dan alat uji deteksi corona ke sejumlah Negara seperti Rwanda, Jepang, Korea Selatan, Iran, AS, termasuk Negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filiphina, dan Thailand.
Selain itu, Ma juga mengirimkan lebih dari satu juta masker dan 200 alat tes virus corona ke Rusia sebagai bentuk balas budinya kepada Rusia yang telah menyumbangkan pasokan ke China pada Februari lalu selama puncak pandemic.
Elon Musk
Tesla menutup pabriknya di Buffalo, New York dan Fremont, California, untuk semua rantai pasokannya pada pertengahan Maret sebagai upaya mengurangi penularan penyakit dan menjaga karyawannya tetap aman. Namun, seminggu kemudian, CEO Tesla, Elon Musk secara terbuka berkomitmen mengoperasikan kembali pabriknya di Buffalo untuk memproduksi ventilator.
Steve & Connie Ballmer
Mantan CEO Microsoft dan pemilik Los Angeles Clippers Steve Ballmer dan istrinya akan menyumbang sebesar US$25 juta untuk membantu mengurangi dampak sosial ekonomi yang telah hancur akibat pandemi.
Dana itu akan disumbangkan melalui Ballmer Group, yayasan filantropi pasangan tersebut, dan akan dialokasikan ke berbagai komunitas dan organisasi di Seattle, Los Angeles dan Michigan. Dari total tersebut, US$10 juta diantaranya diperuntukkan bagi Universitas Washington untuk membantu program pengembangan vaksinnya.
Marc Benioff
Pada 24 Maret 2020, Marc Benioff, CEO Salesforce, mengusulkan rencana delapan poin untuk mengatasi pandemi yang dia posting di Twitter. Rekomendasi-rekomendasinya termasuk mengatasi kekurangan kritis alat pelindung diri dan ventilator, mempercepat produksi obat dan vaksin terapeutik, dan meningkatkan pengujian.
Selain itu, dia juga memberikan seruan kepada semua CEO untuk tidak mem-PHK karyawan dalam 90 hari ke depan. Keesokan harinya, Benioff menegaskan bahwa Salesforce berkomitmen untuk tidak akan mem-PHK 50.000 karyawan globalnya selama tiga bulan ke depan. Dia juga menyatakan bahwa perusahaan akan terus membayar semua pekerja per jamnya meskipun kantor-kantornya tetap tutup.
Bill Gates
Bill Gates, melalui yayasannya, telah berkomitmen memberikan donasi sebesar US$50 juta untuk COVID-19 Therapeutics Accelerator yang bertujuan untuk mengeksplorasi obat antivirus potensial yang dapat membantu memerangi penyakit dan penyebarannya.
Donasi tersebut diberikan kepada 12 perusahaan farmasi dan biotek yang melakukan pengembangan vaksin, dengan syarat bahwa penerima harus setuju menjaga agar vaksin yang dihasilkan tetap terjangkau dan tersedia bagi semua masyarakat
Mark Zuckerberg & Priscilla Chen
Alih-alih membuat grup yang ditargetkan untuk virus korona, pendiri dan CEO Facebook dan istrinya Priscilla Chen menambahkan US$25 juta dari program mereka untuk Gates COVID-19 Accelerator untuk mencari vaksin yang berfungsi mencegah penyebaran virus Corona.