Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angga Dwimas Sasongko : Workaholic Perlu Keseimbangan Hidup

Mengawali karier pada 2006 sebagai sutradara saat baru berusia 21 tahun membuat Sutradara Filosofi Kopi, Angga Dwimas Sasongko tak menampik dirinya adalah seorang workaholic yang membutuhkan keseimbangan hidup.
Angga Dwimas Sasongko/instagram
Angga Dwimas Sasongko/instagram

Bisnis.com, JAKARTA – Bagi seorang pekerja kreatif yang workaholic, alias pekerja keras menerapkan keseimbangan antara hidup pribadi dan pekerjaan ternyata sangat penting mendorong kesehatan dan produktivitas.

Mengawali karier pada 2006 sebagai sutradara saat baru berusia 21 tahun membuat Sutradara Filosofi Kopi, Angga Dwimas Sasongko tak menampik dirinya adalah seorang workaholic yang membutuhkan keseimbangan hidup.

“Maka saya kita paling penting adalah self  consciousness. Saya workaholic.  Saya tahu sekali itu [work life balance] perlu lebih diatur. Kalau capek, ya berhenti. Kalau anxiety ya cari mekanisme untuk bertahan. Kenali diri dan jangan paksakan,” ujar Angga kepada Bisnis, beberapa waktu yang lalu.

Angga yang akhir tahun lalu sukses menyelesaikan film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) ini menegaskan pentingnya seseorang yang workaholic menikmati hidup. Apalagi orang yang punya pekerjaan lebih dari satu.

“Kita hidup sekali tanpa tahu kapan waktu berhenti untuk itu perlu dinikmati. Mengukur diri dan berani mengatakan "cukup

Pria yang lahir pada 11 Januari 1985 ini memang punya dua pekerjaan. Selain sebagai sutradara, Angga juga merupakan seorang pengusaha. Dia menjalankan dua bisnis dengan dua entitas dan core yang berbeda.

Pertama, adalah usaha entertainment yaitu rumah produksi Visinema Pictures. Entitas bisnis kedua adalah food and beverages, ritel kopi Filosofi Kopi.

“Keduanya saya menjabat sebagai CEO, maka yang saya lakukan pertama adalah membangun sistem dan kultur kerja yang sehat, tim yang cerdas dan kuat,” sambungnya.

Dengan prinsip tersebut, sahabat dekat penyanyi Glenn Fredly ini belajar mendelegasikan pekerjaan, pengambilan keputusan yang strategis dan tersentralisasi. Hal itu pun membuat Angga masih tetap bisa mengurus kehidupan rumah tangga, misalnya mengantarkan anak ke sekolah, berinteraksi dengan sahabat, melakukan hobi yaitu traveling maupun berlayar.

“Maka karena saya bukan pekerja bebas waktu, saya jadi punya jadwal yang sangat ketat. Kapan bekerja, kapan istirahat, berapa lama rata-rata waktu per meeting, saya dibantu seorang executive assistant dan personal assistant,” tuturnya.

Angga yakin metode pembagian kerja termasuk memiliki asisten bisa membantu menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi lebih lancar.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper