Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perempuan Pengusaha Diminta Cari Peluang di Tengah Pandemi

Pemerintah telah mengeluarkan stimulus bagi para UMKM, beberapa diantaranya seperti pengajuan maupun pembayaran kredit.
Ilustrasi/Entrepreneur
Ilustrasi/Entrepreneur

Bisnis.com, JAKARTA - Perempuan memainkan peranan penting bukan hanya dalam mengelola urusan domestik rumah tangga, tetapi juga dalam keberlangsungan negara.

Bagaimana tidak, menurut Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Pemberdayaan Perempuan, Nita Yudi, 60 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah milik perempuan.

"Pengusaha yang ada di Indonesia menurut data terdaftar sekitar 62 juta, 57 juta berasal dari mikro dan kecil, 60 persennya, miliknya perempuan pengusaha," ujarnya beberapa waktu lalu.

Dengan begitu, Nita yang juga menjabat sebagai ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) ini menegaskan bahwa perempuan pengusaha yang mendominasi UMKM ini memiliki kontribusi luar biasa untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun amat disayangkan, saat ini UMKM paling terimbas Covid-19. "Padahal UMKM pernah sumbang GDP sebesar 60 persen, penyerapan tenaga kerja hampir 98 persen," singgungnya.

Untung saja, pemerintah sudah mengeluarkan stimulus bagi para UMKM, beberapa diantaranya seperti pengajuan maupun pembayaran kredit, melalui produk kredit usaha rakyat (KUR), kredit ultra mikro (UMi), maupun koperasi. Akan tetapi kata Nita negara tidak bisa hadir sendiri, UMKM juga perlu berkolaborasi satu sama lain.

Nita melalui Iwapi mendorong agar ada kolaborasi pengusaha perempuan yang skalanya sudah besar, dengan para pengusaha perempuan di UMKM.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, Iwapi juga mendorong agar para anggotanya yang terdiri dari pengusaha perempuan atau UMKM untuk kreatif. Dia tak menampik ada yang melakukan diversifikasi usaha misal dari membuat produk kecantikan, kini memanfaatkan pasar dengan membuat hand sanitizer maupun desinfektan. Bahkan ada pula yang banting setir dari pembuat baju pengantin menjadi masker atau berjualan makanan.

"Jadi kita push mereka untuk bisa membuka wawasan bahwa dari segi kesehatan dan segi makanan ini yang paling bagus bisnisnya," sebut Nita.

Pihaknya juga meminta agar mereka memanfaatkan platform digital agar produknya tetap bisa dipasarkan. Digital marketing menjadi hal yang dibutuhkan untuk saat ini. Perlu dipikirkan bagaimana produk bisa dipasarkan melalui online dengan tampilan yang cantik dan bagaimana bisa menjualnya secara global.

"Pada saat pandemi ini kita sama sekali harus putar otak dan insyaallah akan push teman-teman untuk ekspor, karena ada negara yang membutuhkan makanan," tukasnya.

Vice Chairwoman PT. Martina Berto Tbk (Martha Tilaar Group), Wulan Tilaar menuturkan demi bertahan di era pandemi, memang wanita pengusaha harus bisa menghasilkan produk sesuai kebutuhan.

Contohnya saja Martha Tilaar yang menyediakan produk hand sanitizer pada masa Covid-19 ini. Kata Wulan, hal tersebut berawal dari sulitnya dia mendapatkan hand sanitizer ketika Covid-29 terkonfirmasi di Indonesia.

"Apa yang kita rasakan, apa sih yang kita butuhkan, dan apa yang bisa kita lakukan dari yang kita punya, di situlah akan muncul sebenarnya peluang-peluang yang bisa kita gali," sebutnya. Jadi, mempelajari tren yang berkembang adalah kunci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper