Bisnis.com, JAKARTA - Kreativitas dibutuhkan untuk bertahan hidup di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Hal ini ditegaskan pasangan pekerja seni Wahyu Ichwandardi dan Dita W Yolashasanti.
Adapun Wahyu yang akrab dipanggil Pinot dan keluarganya sempat mengalami hidup dalam keterbatasan saat merantau di Kuwait. Sejauh mata memandang, hanya ada gurun pasir yang terlihat diiringi teriknya sinar matahari.
Namun, keterbatasan itu tak dijadikan alasan untuk Pinot dan Dita menyerah. Mereka mengatur siasat agar anak-anak mereka tetap ceria, sehat jiwa dan raga walaupun berada di rumah.
"Saat itu pula kita belajar menggali potensi diri kami, eksplorasi dan eksperimentasi sana-sini untuk tahu batas kemampuan dan skill kami," ujarnya dalam bincang online, kemarin malam.
Belakangan Pinot dan Dita yang kini tinggal di New York, Amerika Serikat dikenal sebagai influencer yang sering mengunggah ilustrasi, animasi, video, foto, sampai tips menggambar. Bahkan Pinot menggarap music video Level of Concern, milik Twenty One Pilots yang rilis pada awal April lalu.
Pinot mengatakan Twenty One Pilots adalah idola anak-anak mereka. "Ini seperti pencapaian buat anak-anak bahwa segala sesuatu yang dikerjakan dengan sepenuh hati akan membuahkan hasil,” imbuhnya.
Pinot mengatakan dalam setiap karya dan kegiatan, dia dan istrinya selalu melibatkan ketiga anak mereka, Arwen, Leia, dan Neo.
"Anak-anak harus terbiasa berpikir secara kreatif bukan soal garis di bidang seni tok, tapi berpikir kreatif menyiasati keadaan dan mengatasi masalah seperti halnya dengan adanya pandemi global," tutur Pinot.
Lebih lanjut, dia menilai kondisi akibat dampak pandemi Covid-19 tak perlu dikeluhkan. Justru ini menjadi waktu yang tepat untuk lebih kreatif untuk berbagi dan membantu orang lain.
Diakui Dita, selama pandemi mereka membuat masker kain beranjak dari kelangkaan APD di New York, dan menyumbangkan ke pihak yang membutuhkan. Alhasil mereka pun membuat video tutorial membuat masker agar banyak warga New York yang mengikuti jejaknya agar tidak tergantung pada ketersediaan masker medis di pasaran yang prioritasnya untuk tenaga medis.
Kemudian mereka juga membantu organisasi sekumpulan dokter membuat tutorial alat pelindung diri (APD). Video itu diperuntukkan bagi pemula hingga para penjahit. Pinot dan Dita juga menyumbangkan desain masker untuk Indonesia dan melakukan penggalangan dana.
"Kami juga mengajak anak-anak untuk ikut terlibat dalam pembuatannya supaya mereka belajar peduli dengan lingkungan di sekitar mereka," tutur Dita.