Bisnis.com, JAKARTA - Podcast ternyata juga dapat dikembangkan sebagai sebuah Media Network yang memiliki berbagai program. Salah satunya seperti Box2Box Media Network yang kini membawahi 36 program podcast dengan genre yang berbeda.
Saat pertama kali Box2Box didirikan pada 2018, fokusnya hanya pada dunia sepakbola yang memang dekat dengan kehidupan para penggagas awalnya yaitu Pangeran Siahaan, Tio Prasetyo Utomo, Bonaventura, dan Justin Lhaksana.
“Paling gampang memang obrolin tentang sepakbola karena itu olahraga nomor satu di dunia. Kebetulan dari awal kita juga sering mendiskusikan sepakbola, berjalan lima bulan lalu kita putusin bikin podcast melanjutkan apa yang sudah dilakukan secara off air,” ujar Tio.
Diakui olehnya bahwa sejak awal pembentukan Box2Box memang ingin dijadikan sebagai media alternatif untuk mendapatkan keuntungan. Apalagi saat itu belum banyak yang menggunakan Podcast, berbeda dengan youtube yang sudah banyak dimanfaatkan untuk monetisasi.
“Podcast ini memang belum bisa dimonetisasi seperti halnya youtube melalui adsense tetapi kita mikir ke depan, pas sudah berkembang, platform ini pasti akan dibuat untuk bisa dimonetisasi dan akhirnya orang bisa mendapatkan keuntungan dari platform podcast. Saat ini saja sudah banyak brand yang melirik podcast sebagai tools marketing,” tutur Bona.
Box2Box sendiri yang semula hanya fokus ke dunia sepakbola kemudian berkembang menjadi Box2Box Media Network, dan menjalin kerjasama dengan sejumlah podcaster untuk bergabung ke dalamnya. Adapun saat ini jumlahnya sudah mencapai 36 podcast, antara lain Restropus, Asumsi Bersuara, Box2Box Football Podcast, BKR Brothers, Podcast Bercanda, Obrolan Babibo, Unqualified, dan lain sebagainya.
Box2Box Media Network ikut mempromosikan podcast yang ada di dalam jaringannya untuk mendapatkan sponsor dari brand. Biasanya, podcast yang bisa mendapatkan sponsor yang sudah didengarkan oleh puluhan ribu pendengar.
Menurut Bona, peluang untuk mendapatkan sponsor di podcast terbilang cukup besar karena sifatnya yang lebih personal dan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan pendengar. Selain itu, nilai yang didapatkan bisa berbeda-beda sesuai dengan negosiasi dengan pihak sponsor sebab belum ada patokan formula untuk iklan.
Box2Box sendiri berhasil mendapatkan sponsor pertama dengan nilai sebesar Rp100 juta setelah 6 bulan berjalan, dalam bentuk kerjasama campaign. Namun, menurut Tio untuk bisa mendapatkan sponsor dengan nilai tersebut, pihaknya telah lama melakukan pendekatan dan membuat program yang benar-benar sesuai dengan campaign yang diinginkan brand tersebut.
Selain dari sponsor, para podcaster sebenarnya juga bisa mendapatkan penghasilan dari penjualan merchandise, ketika sudah bisa membangun fans fanatic seperti yang dilakukan oleh Retropus yang berhasil menjual berbagai merchandise. “Kalau kita bisa me maintain terus para fans kita bisa mendapatkan penghasilan juga dari situ,” tutur Bona.