Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi yang sedemikian pesat membuat sekolah tidak lagi menjadi satu-satunya tempat anak-anak menimba ilmu. Pesatnya perkembangan teknologi membuat aktivitas tersebut bisa dilakukan dari rumah hanya lewat genggaman tangan saja.
Namun, hal tersebut bukan berarti meminggirkan peran sekolah sebagai institusi pendidikan. Sekolah masih punya peran penting yang tidak bisa digantikan oleh teknologi apapun sampai dengan saat ini.
Menurut Co-Founder sekaligus Chief Education Officer Zenius Education Sabda P.S., sekolah yang dalam hal ini adalah guru punya peran penting untuk meningkatkan kemampuan afektif dan psikomotorik anak. Adapun, peningkatan kemampuan kognitif atau konstruksi proses berpikir dapat dibantu dengan platform daring.
"Guru saat ini mungkin lebih banyak fokus kepada [kemampuan] kognitif saja. Dengan adanya [platform] online bisa mengatasi masalah itu. Sekolah bisa jadi co-learning space dengan pembelajaran hybrid model. Guru-guru mengasah kemampuan afektif dan psikomotorik," katanya dalam acara Playfest Series pada Minggu (26/7/2020) malam yang digelar secara daring oleh Narasi TV.
Sabda menegaskan informasi dapat dengan mudah dipelajari dari mana saja. Namun, interaksi antarmanusia yang baik tidak bisa dipelajari semudah mempelajari informasi yang didapatkan secara daring
Lebih lanjut, dia mengungkapkan konsep belajar daring atau jarak jauh sebenarnya juga bukanlah hal baru. Bahkan dia sudah mengenalnya ketika masih usia sekolah di akhir 1980an, jauh sebelum Zenius Education lahir.
"Gue udah kenal belajar jarak jauh ini sejak lama. Gue di rumah belajar pakai software komputer dari Elex Media Komputindo ketika SD. Itu yang akhirnya membuatku berpikir kemungkinan belajar di masa depan bakal seperti apa," ungkapnya.
Adapun, terkait dengan keselarasan antara sistem pembelajaran yang dikembangkan Zenius dengan pemerintah menurut Sabda untuk saat ini sudah mulai sejalan. Salah satunya adalah tes masuk perguruan tinggi negeri.
"Di beberapa daerah masih perlu dikembangkan, kami juga mengembangkan. Pemerintah bahkan sudah ada adopsi juga dan akhirnya jadi cocok dengan kita. Tes masuk perguruan tinggi dan ujian nasional baru sudah, tinggal beberapa spot saja," tuturnya.
Terakhir terkait dengan pengembangan Zenius Education di masa depan, Sabda menyebut pihaknya dibantu oleh sejumlah investor. Sayangnya, dia enggan memberikan informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut, termasuk jumlah dana yang disuntikkan dan siapa sosok investor yang dimaksud.
"Sejak tahun pertama sebenarnya kita sudah profit, sekarang buka pendanaan karena ingin lebih agresif dan cepat saja. Investor sudah masuk dan ini mereka gokil sih satu visi dan misi sama gue," tutupnya.