Bisnis.com, JAKARTA -- Huda Beauty merupakan salah satu nama besar di industri kecantikan dengan produk kosmetiknya.
Sekarang, melalui perusahaan investasinya HB Investment, Huda Beauty akan mengambil langkah besar untuk masuk ke dunia mode dengan investiasi yang tidak diungkapkan di perusahaan e-commerce yang menjual kembali barang mewah (fashion resale company), The Luxury Closet.
Seperti Huda, The Luxury Closet adalah bisnis yang berbasis di Dubai.
Menurut laporan yang diposting oleh Glossy, salah satu pendiri Huda Beauty, Mona Kattan, mengatakan HB Investments, yang diluncurkan pada tahun 2017, telah lama mencari investasi di sebuah perusahaan fashion.
“Saya dan keluarga saya selalu menyukai fashion, dan saya selalu menyukai bisnis fashion resale,” kata Kattan, seperti dikutip melalui Glossy, Selasa (8/9/2020).
Tumbuh di keluarga yang tidak selalu berkecukupan, dia menyukai bagaimana bisnis resale memungkinkan konsumen untuk mengakses brand yang tidak mampu dibeli jika langsung datang ke toko.
"Saya juga menyukai keberlanjutan model bisnis ini, mulai dari konsumen yang dapat membeli barang bekas hingga penjual yang juga memiliki opsi yang bagus," terangnya.
Keputusan untuk bekerja sama dengan The Luxury Closet bermula dari hubungan yang terjalin antara kedua perusahaan pada sebuah konferensi kewirausahaan tahun lalu.
Memilih perusahaan resale daripada langsung bekerja sama dengan brand atau peritel fashion menjadi sebuah langkah signifikan yang dilakukan oleh HB Investment karena menunjukkan betapa menonjolnya pasar ini dalam beberapa tahun terakhir terutama sejak pandemi dimulai.
The Luxury Closet bukan satu-satunya perusahaan resale yang mendapat perhatian dari investor, dengan hampir US$150 juta dolar investasi mengalir ke beberapa platform resale sejak Maret. The Luxury Closet telah menerima dana US$18 juta sebelum investasi HB Investment.
E-commerce ini masuk pada kategori kelas atas dengan harga barang yang dijual rata-rata sebesar US$700 dan tiga brand populer yang menyokong sepertiga dari penjualan perusahaan yakni Louis Vuitton, Chanel, dan Hermes.
CEO The Luxury Closet Kunal Kapoor mengatakan bahwa pandemi telah mempercepat penjualan barang bekas, terutama untuk brand dan produk kelas atas.
"Peritel mengalami kekuangan inventaris untuk produksi barang baru. Bagi kami, barang datang dari lemari-lemari yang tentunya lebih berkelanjutan dan terjangkau," ujar Kapoor.