Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pelaku usaha harus terus melakukan inovasi untuk bertahan dan terus berkembang di masa pandemic Covid-19. Janji Jiwa merupakan salah satu pelaku usaha yang sering berinovasi meluncurkan produk-produk terbaru dengan berkolaborasi bersama sejumlah brand.
Tak hanya terbatas pada minuman kopi kekinian saja, Janji Jiwa dan Jiwa Toast di bawah naungan Jiwa Group juga memiliki produk snack berupa keripik yang diberi nama Jiwa Chips. Dalam mengembangkan produk camilan ini, Janji Jiwa pun berkolaborasi bersama Bumi Bites, produsen cemilan sehat berbahan dasar 100 persen organik asal Indonesia.
Billy Kurniawan, CEO & Founder Jiwa Group mengatakan dalam kolaborasi kali ini Janji Jiwa dan Bumi Bites mengusung nama “Janji Bumi” dengan bahan dasar 100 persen vegan dan organik menggunakan bahan baku Umbi Garut (marantha arundinacea).
Menurutnya, nama “Janji Bumi” diartikan sebagai bumi dengan berbagai kekayaan sumber daya alam, salah satunya makanan yang sehat dikonsumsi karena menggunakan bahan organik. Kemudian tugas kita mengelola, menyampaikan, memperkenalkan, hingga akhirnya “Janji Bumi” dikonsumsi oleh masyarakat.
Produk yang dikeluarkan adalah Umbi Garut, dipilihnya umbi garut pada awalnya sebagai inovasi cemilan terbaru pengganti keripik singkong, umbi garut juga aman untuk dikonsumsi segala kalangan dan usia. Selain itu didukung dalam segi kesehatan, umbi garut mengandung bahan yang baik untuk penderita gula darah tinggi atau diabetes, memperkuat tulang, dan mencegah osteoporosis.
“Dengan adanya “Janji Bumi”maka #temansejiwa yang suka nyemil, tidak perlu khawatir, karena “Janji Bumi” termasuk salah satu cemilan sehat yang bisa didapatkan mulai 11 September 2020 dengan harga Rp18.000 per pcs,” ujarnya dalam peluncuran virtual Janji Bumi, Jumat (11/9/2020).
Saat ini, Janji Bumi tersedia di gerai Janji Jiwa, Jiwa Toast, serta GrabFood, Go-Food.
Sementara itu, Reffy Nugraha, CEO & Co-Founder dari Bumi Bites dan Lessalt mengatakan Indonesia merupakan Negara dengan penduduk yang menyukai snack terbanyak di Asia Tenggara. Saat ini kebanyakan snack yang tersedia jarang ada yang sehat untuk dikonsumsi dan harganya terjangkau
Melalui kolaborasi ini, dia berharap pihaknya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang menyukai camilan tetapi ingin tetap sehat. Apalagi bahan baku yang digunakan merupakan umbi garut sehingga dapat membantu petani umbi garut meningkatkan komoditas keripik berbahan 100% organic.
Reffy juga berharap dengan adanya kolaborasi ini, tanaman umbi garut yang sudah mulai tersingkirkan bahkan hampir langka keberadaannya dapat kembali lestari, melihat pada jumlah produksi umbi garut di Indonesia pada tahun 2019 hanya sebesar 8 Ton.
“Kesejahteraan petani umbi garut juga sangat terbantu dari terangkatnya nama umbi garut ini, karena belum banyak yang mengolahnya menjadi makanan enak dan sehat. Apalagi popularitasnya yang kurang dibanding bahan pangan lainnya, padahal umbi garut ini juga sehat, bergizi, dan enak jika diolah menjadi sebuah snack,” tuturnya.
