Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Lima Saran untuk Pebisnis Hadapi Kuartal Terakhir 2020

Di tengah guncangan yang ada, penting bagi para pelaku bisnis untuk memiliki parameter khusus guna mengevaluasi posisi mereka saat ini serta membuat perencanaan bisnis yang matang untuk beberapa bulan mendatang.
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA – Situasi pandemi yang sedang berlangsung selama beberapa bulan terakhir memaksa pebisnis, khususnya UMKM bekerja keras menjaga kelangsungan dan kelancaran operasi bisnis.

Memasuki kuartal keempat di akhir tahun 2020, sentimen terhadap epidemi masih terasa sangat kuat.

Di tengah guncangan yang ada, penting bagi para pelaku bisnis untuk memiliki parameter khusus guna mengevaluasi posisi mereka saat ini serta membuat perencanaan bisnis yang matang untuk beberapa bulan mendatang.

Melina Marpaung, Head of Commercial Zilingo, dilansir dari Antara, Jumat (25/9/2020), memberikan saran untuk menjadi pertimbangan para merek dan bisnis untuk menghadapi kuartal terakhir tahun yang penuh tantangan ini.

Tinjau manajemen inventaris

Meninjau inventaris anda merupakan parameter penting untuk mengevaluasi kesehatan bisnis Anda.

“Jika Anda memiliki terlalu banyak stok persediaan di gudang Anda, ini mungkin saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali stok. Mengurangi inventaris dapat membantu Anda menurunkan biaya inventaris tanpa mengorbankan kualitas barang yang terjual atau merepotkan pelanggan Anda,” ujar Melina.

Melina menambahkan situasi ini memungkinkan adanya beberapa kelebihan pesanan untuk produk jenis tertentu. Salah satu solusi yang layak adalah melakukan proses pengadaan produk dari pemasok lain dengan harga lebih baik.

Cobalah mencari alternatif dropshipper sehingga dapat menghilangkan biaya pengiriman dan gudang. Menemukan pemasok lain yang memberikan harga kompetitif dapat membantu proses pengadaan dan memangkas biaya operasional.

Fokus pada kompetensi inti bisnis

Pemilik usaha kecil seringkali tidak dapat membedakan konsep diversifikasi dan mengartikannya untuk menyediakan koleksi produk yang berbeda.

“Menambahkan produk atau layanan lain ke penawaran anda bukanlah diversifikasi. Hal ini justru hanya membuang-buang waktu dan uang jika dilakukan tanpa mengevaluasi permintaan pasar yang tepat atau perilaku konsumen lokal," kata dia.

Melina mengemukakan menginvestasikan waktu, uang, dan upaya yang tidak terpusat pada penawaran inti usaha pada akhirnya dapat merusak merek dan reputasi. Maka, sekarang adalah saat yang tepat bagi untuk meninjau kembali beberapa keputusan tersebut.

Sesuaikan model bisnis

Sebagai pengusaha atau pemilik bisnis, Anda harus mengakomodasi dan mengikuti tren yang berubah, khususnya pada situasi pandemi yang terjadi tahun ini. Jika bisnis anda mampu bertahan dari krisis, maka anda harus beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang tepat.

“Terkadang, mengubah model bisnis anda mungkin terlihat sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup. Anda dapat memulai dengan mengubah kategori produk, menyederhanakan proses pembayaran, dan lainnya. Dengan begitu, bisnis dapat terus beradaptasi dengan tren dan pola konsumsi dari konsumen,” tambah Melina.

Lindungi arus kas

Di saat krisis, anda perlu menurunkan ekspektasi dari kinerja bisnis Anda. Usahakan untuk memusatkan perhatian anda pada kelancaran operasi, selain keuntungan yang dapat diraih.

Berhati-hatilah dalam memprioritaskan kebutuhan dengan cara mengurangi pengeluaran, menghentikan proses inventaris sementara, dan tunda rencana ekspansi. Selain itu, persiapkan bisnis dengan rencana keuangan cadangan untuk mengantisipasi skenario kasus terburuk.

“Pastikan untuk selalu memantau keuangan dengan menganalisis laporan keuangan secara teratur. Ini untuk memastikan arus kas Anda tetap lancar. Hindari mengambil utang bisnis tanpa kemampuan untuk melunasinya. Dengan cara ini, Anda dapat mencegah bisnis dari tekanan finansial yang tidak semestinya atau bahkan kehabisan dana,” jelas Melina.

Manfaatkan teknologi

Masa pandemi merupakan waktu yang tepat untuk menjadi inovatif guna mencari cara baru menjangkau konsumen lewat bantuan teknologi. Mulailah berjualan di pasar daring atau media sosial, atau bahkan menjual dalam jumlah besar untuk meningkatkan omset.

Pertimbangkan lebih banyak promosi, dan tingkatkan upaya pemasaran digital anda melalui strategi dan konten yang terjangkau tetapi menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper