Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

35 Persen Pekerja Indonesia Kena PHK Saat Pandemi

Country manager JobStreet Indonesia Faridah Lim mengungkapkan bahwa lebih dari setengah atau 54% pekerja Indonesia terkena dampak pandemi dengan 35% di antaranya diberhentikan secara permanen, sementara 19% lainnya dirumahkan.
Sejumlah pegawai PT Kahatex berjalan keluar kawasan pabrik di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Data dari Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, per 27 Mei 2020 sebanyak 3.066.567 pekerja dikenai pemutusan hubungan kerja dan dirumahkan akibat pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sejumlah pegawai PT Kahatex berjalan keluar kawasan pabrik di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Data dari Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, per 27 Mei 2020 sebanyak 3.066.567 pekerja dikenai pemutusan hubungan kerja dan dirumahkan akibat pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - Survei terbaru yang dilakukan oleh JobStreet terhadap 5.131 pencari kerja dan 486 perekrut menunjukkan bahwa angka pengangguran diprediksi meningkat 4 juta-5 juta orang sehingga jumlahnya dapat mencapai 11 juta orang pada akhir tahun 2020.

Country manager JobStreet Indonesia Faridah Lim mengungkapkan bahwa lebih dari setengah atau 54% pekerja Indonesia terkena dampak pandemi dengan 35% di antaranya diberhentikan secara permanen, sementara 19% lainnya dirumahkan.

"Kondisi ini terjadi 67% terhadap mereka yang tidak bekerja secara full time dan 75% di antaranya berpenghasilan kurang dari Rp2,5 juta per bulan," ujar Faridah dalam webinar yang diadakan Rabu (7/10).

Adapun sektor pekerja yang paling terdampak antara lain hospitality (85%), pariwisata (82%), tekstil (71%), makanan dan minuman (69%) serta arsitektur/konstruksi (64%).

Pada saat yang sama, survei JobStreet juga menemukan bahwa 43% pekerja di Indonesia mengalami pemotongan gaji lebih dari 30% selama diberlakukannya PSBB.

Hal ini berpengaruh pada kepuasan pekerja terhadap kualitas hidup yang turun secara signifikan dari 92% pada tahun lalu menjadi hanya 38%.

Jika seseorang tidak puas dengan kualitas hidupnya, tentu akan ada pengaruh pada tingkat kebahagiaan mereka.

JobStreet mencatat bahwa persentase pekerja yang bahagia dengan karirnya sebelum Covid-19 mencapai 90%, namun saat ini hanya mencapai 38%.

"Perubahan pola kerja serta adaptasi terhadap kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya mempengaruhi indikator tersebut," tambah Faridah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper