Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa pusat kebugaran Gold's Gym belakangan menjado perbicangan hangat di Indonesia lantaran tiba-tiba menutup operasional sejumlah cabangnya sehingga merugikan para pelanggan yang telah membayar keanggotaan.
Namun, ternyata masalah ini tidak hanya dirasakan pelanggan di Indonesia, tapi juga di belahan dunia lain.
MySA melaporkan, dua lokasi Gold's Gym di San Antonio, Texas, AS akan tutup pada Agustus mendatang lantaran tengah berjuang untuk keberlanjutan merek tersebut.
Pusat kebugaran Nacogdoches, yang terletak di 4319 Thousand Oaks Dr, akan tutup pada 3 Agustus, dan klub Lockhill Selma, yang terletak di 2323 Lockhill Selma Rd, akan menyusul pada 17 Agustus.
Awalnya dimulai di Venice Beach, California, dan sekarang berpusat di Dallas, Gold's Gym menjadi terkenal pada 1970-an dan 1980-an setelah sempat ditampilkan dalam film dokumenter binaraga kultus Pumping Iron, yang dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger muda.
Rantai tersebut akhirnya menjadi waralaba pusat kebugaran terbesar di dunia, tetapi kemudian memghadapi tantangan, berjuang melawan lockdown selama pandemi Covid-19. Perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut pada 2020 dan akhirnya dilelang kepada pemilik baru, RSG Group.
Namun, industri pusat kebugaran telah berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Identitas merek Gold's Gym berfokus pada binaraga dan "latihan serius", sementara banyak pesaingnya telah mengadopsi pendekatan berbasis kebugaran yang berfokus pada tujuan individu, bukan kesempurnaan.
San Antonio menjadi salah satu penyumbang pusat kebugaran per kapita terendah di Amerika, di sisi lain banyak perusahaan lain juga secara agresif berekspansi ke Texas.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk EōS Fitness yang lebih ramah di kantong, yang berencana untuk membuka tiga lokasi di San Antonio pada 2026, dan Crunch Fitness, yang membuka salah satu pusat kebugaran terbesar di kota tersebut.
Perusahaan-perusahaan ini merupakan pesaing berat bagi Gold's Gym yang sudah lebih lama berdiri, yang mungkin menjelaskan mengapa jaringan tersebut harus mengencangkan ikat pinggang dengan menutup beberapa lokasi.
Perusahaan tersebut telah meninggalkan El Paso, dengan operator waralaba mengajukan kebangkrutan pada April lalu.