Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Belanja di Masa Depan yang Perlu Diketahui Setiap Pengusaha

Jika Anda ingat, sempat terjadi kepanikan yang meliputi penjualan tisu toilet, masker bedah, cairan pembersih tangan hingga disinfektan yang sekarang telah berangsur berakhir.
Perubahan yang paling terlihat adalah kegiatan usaha atau bisnis. Pemasaran dan penjualan yang biasanya dilakukan secara konvensional saat ini dilakukan melalui berbagai saluran digital, seperti media sosial dan aplikasi belanja online. /IM2
Perubahan yang paling terlihat adalah kegiatan usaha atau bisnis. Pemasaran dan penjualan yang biasanya dilakukan secara konvensional saat ini dilakukan melalui berbagai saluran digital, seperti media sosial dan aplikasi belanja online. /IM2

Bisnis.com, JAKARTA -- Karena Covid-19 adalah bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya pada generasi modern, terdapat elemen yang menyulitkan untuk memprediksi perilaku konsumen saat pandemi berlanjut dan apa yang akan terjadi setelahnya.

Jika Anda ingat, sempat terjadi kepanikan yang meliputi penjualan tisu toilet, masker bedah, cairan pembersih tangan hingga disinfektan yang sekarang telah berangsur berakhir.

Namun, sejumlah perilaku konsumen di tengah pandemi yang diperkirakan akan terus berlanjut bahkan setelah virus berhasil ditangani.

Barang yang dikirim langsung ke rumah, menjadi salah satu perubahan dari cara belanja seseorang.

Dilansir melalui Entrepreneur, firma riset pemasaran global, Nielsen, melakukan investigasi terkait perilaku konsumen dan mengidentiikasi enam kebiasaan yang diperlilhatkan konsumen selama pandemi:

1. Pembelian dengan tujuan kesehatan untuk produk yang mempromosikan kesehatan dan kebugaran.

2. Peningkatan pada manajemen kesehatan mempengaruhi penjualan produk yang penting untuk menghindari virus dan perawatan kesehatan dalam pandemi (pembersih tangan, masker, dll).

3. Pembelian peralatan dapur serta produk makanan yang tahan lama mengalami peningkatan. Seperti penjualan mi instan yang meningkat hingga 578 persen, serta peningkatan pada jumlah pesanan belanja kebutuhan rumah tangga.

4. Lebih banyak pesanan online, lebih sedikit kunjungan toko, dan hambatan yang terjadi pada rantai pasokan.

5. Kebijakan pembatasan sosial diikuti dengan kekhawatiran kenaikan harga produk rumah tangga dan kegiatan belanja secara langsung berkurang.

6. Sementara konsumen berusaha untuk kembali normal, ada perubahan permanen yang ditandai dalam kebiasaan belanja mereka, seperti penimbunan yang dipertahankan, penggunaan e-commerce yang berkelanjutan, dan kesadaran kesehatan yang diperbarui.

Sebagian besar, pengeluaran diskresioner konsumen telah turun.

Alih-alih memanjakan diri mereka dengan barang baru, konsumen memiliki fokus pada barang-barang yang dianggap bernilai langsung seperti bahan makanan, perawatan kebersihan, pembersihan dan perlengkapan rumah, dan lain lain.

Di tengah pandemi seperti sekarang, pengecer online adalah pihak yang paling diuntungkan. Terlebih mereka yang menyediakan kebutuhan sehari-hari seperti Target, Walmart, Kroger dan Costco. Dalam kategori ini, konsumen membelanjakan jumlah yang sama - terkadang lebih.

Dengan beberapa negara kembali memberlakukan lockdown akibat kekhawatiran dari gelombang penyebaran virus lanjutan, , para ahli memperkirakan bahwa pengalaman sebelumnya pada kelangkaan dan ketidaksiapan akan berdampak pada psikologis konsumen di masa mendatang.

Bahkan ketika pandemi mereda, konsumen lebih cenderung untuk terus menimbun persediaan bahan makanan dalam jumlah yang lebih besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper