Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun tren belanja online di Tanah Air meroket, bukan berarti kebiasaan belanja secara konvensional atau offline ditinggalkan masyarakat.
Oleh karena itu, penataan barang (display) dagangan di rak toko atau minimarket sangat mempengaruhi minat konsumen dalam berbelanja. Tata letak barang merupakan kunci penting pembelanjaan tidak terencana yang dilakukan oleh konsumen.
Tidak banyak pelaku usaha menjadikan produk rak display sebagai jualannya. Salah satunya Andrew Wijaya (34), dengan bendera Blackbox Indonesia. Dia seorang vendor rak display yang mengerjakan berbagai kebutuhan promosi. Hampir 10 tahun berpengalaman mengerjakan berbagai jenis bahan, ia sanggup membuat produknya berkualitas dan kompetitif.
Baca Juga : Simak 10 Tips Menjadi Waralaba Sukses |
---|
Bertempat di Jalan Raya Klapanunggal Desa Cikahuripan, Kecamatan Klapanunggal, Bogor, Andrew dan para pegawainya memproduksi aneka produk display sesuai dengan kebutuhan.
Beragam produk telah dihasilkan. Pertama, Floor Display. Display ini membuat produk terlihat dari jauh dan menonjol dari produk lain di rak toko. Ukurannya relatif besar. Banyak ruang bisa dimanfaatkan untuk brosur sebagai edukasi produk. Floor display, kadang disebut FSDU, dump bin, atau pallet display.
Kedua, Standee. Berfungsi sebagai photo booth dan produk akan menyebar sendirinya di media sosial. Ketiga, Desktop Display. Kadang disebut counter display atau COC. Display ini untuk meletakkan contoh produk yang dipegang langsung calon konsumen tanpa merusak kemasan.
Keempat, Clipstrip. Untuk meletakkan produk di sisi rak toko. Bentuknya kecil. Clipstrip tak perlu banyak tempat dan mudah ditempatkan di toko. Kelima Asongan. Ini dekstop display yang portable. Bisa dipakai SPG/SPB untuk menjajakan produk di event.
Keenam, Shelf Divider. Dipasang di rak supermarket agar konsumen tahu keberadaan produk dari jauh. Ketujuh, Shelf Frame. Berfungsi untuk membedakan antar-produk di shelf yang biasanya padat.
Membangun Blackbox Indonesia sejak November 2011, Andrew mengungkapkan perjalanan bisnisnya. Sebelum terjun di bisnis vendor rak display, Andrew sempat stop bekerja dari profesi terdahulu.
Dia pun banting stir ke bisnis rak display karena ajakan teman. “Teman mengarahkan untuk iseng mencoba memasarkan display. Ternyata laku dan kecemplung sampai sekarang,” katanya, Jumat (5/3/2021).
Andrew sangat memikirkan kualitas bahan. Awalnya ia bermain dengan bahan corrugated paper. Seiring perjalanan, ia bergeser ke corrugated pp board, artboard, foamboard, pvc board, kd board, acrylic, multipleks, eva foam, hingga pe foam.
“Sebenarnya, harga saya agak tinggi ketimbang kompetitor. Tapi, diimbangi kualitas material corrugated lebih baik dari yang umum dipakai. Tentu dengan know-how bahan yang baik, jadi bikinnya enggak asal-asalan,” jelasnya.
Untuk price list, dia mengaku setiap project bergantung pada ukuran, bahan, tingkat kesulitan, dan quantity. “Saya pernah jual dari Rp11.750 sampai Rp40 juta per unit. Paling banyak floor display. Dalam sebulan, penjualan variatif. Kadang 10-50 pieces. Pernah juga sampai 100.000 pieces,” tambahnya.
Sejauh ini, klien Blackbox Indonesia banyak tersebar di Jabodetabek. Pasalnya, banyak brand berkantor di lokasi itu. Selebihnya, customer Andrew tersebar di Bali, Makassar, Surabaya, Yogyakarta, dan lainnya. Meskipun di Indonesia banyak pemain di industri ini, Andrew menegaskan produknya sangat berkualitas.
“Build quality sesuai dengan budget. Tidak asal bikin. Paling penting di bidang usaha ini adalah delivery time yang tidak ngaret,” tambahnya.
Membangun Blackbox Indonesia, diakuinya banyak tantangan. Di antaranya, bagaimana customer hanya sekadar melihat harga tanpa kualitas. Menurutnya, hal ini perlu diedukasi agar lebih paham mengenal sebuah produk. Untuk pemesanan, Anda dapat mengunjungi www.blackbox.co.iddan Instagram @blackbox.idn, atau hubungi 085270004060.