Bisnis.com, JAKARTA -- Hari Kartini biasanya dijadikan momentum bagi para perempuan khususnya untuk mengingat kembali perjuangan sang pahlawan dalam memberikan hak pada perempuan untuk terus belajar dan memberdayakan diri.
TikTok dengan solusi TikTok For Business memiliki misi untuk terus mendorong pertumbuhan brand dan UKM, termasuk yang didirikan oleh sosok perempuan.
Melalui TikTok, ternyata ada tiga wirausaha perempuan yang berhasil memasarkan brand UKM-nya melalui platform berbagai video pendek tersebut.
Salah satunya adalah brand Mad for Makeup yang menghadirkan berbagai produk kecantikan untuk segala jenis kebutuhan dengan harga yang terjangkau.
"Dengan antarmuka TikTok yang mudah digunakan dan tim yang bersedia membantu, membuat kami dapat mencapai hasil yang efektif juga mencapai target yang diinginkan," kata Shirley Mesela Oslan, Founder dan Managing Director, Mad for Makeup yang juga seorang aesthician, seperti dikutip melalui siaran pers, Jumat (23/4).
Brand ini pun bukan hanya ingin menonjolkan kecantikan perempuan Indonesia, tetapi juga menjadi wadah dan komunitas yang memberdayakan perempuan.
Akun Mad for Makeup di TikTok bukan hanya berisi tentang promosi produk, tetapi juga konten-konten edukasi tentang tips dan kandungan produk makeup.
Berkat konten yang edukatif ini, akun Mad for Makeup pun berhasil meningkatkan followernya hingga lebih dari 50 persen.
Mad for Makeup juga terlibat dalam challenge #BiarKece di TikTok yang akhirnya membantu brand lokal ini dalam meningkatkan target sales berkat fitur clicks to purchase yang dihadirkan TikTok For Business.
Selain kosmetik, kebutuhan perawatan kulit juga menjadi produk yang selalu banyak di cari oleh konsumen. Nutrishe, brand produk kosmetik dan perawatan wajah lokal melihat peluang pemasaran lewat TikTok dengan berbagi tips dan informasi produk dengan cara kreatif dan mudah dipahami.
"Kami melihat TikTok dapat menjangkau audiens yang lebih luas, tidak terbatas pada followers hingga satu negara. Hal ini juga yang membantu kami mendapatkan performa yang baik dalam tiga bulan terakhir," kata Ardiana Arsyad, pendiri Nutrishe.
Sektor lain yang berhasil menangkap momentum dari popularitas TikTok adalah education technology atau edtech.
Didirikan pada 2017, Binar Academy merupakan pelopor startup edtech yang fokus pada pengembangan skil dan talenta digital dengan meningkatkan pengalaman belajar melalui tahapan pembelajaran yang jelas dan metode pembelajaran yang beragam, seperti kelas online dan berbagai macam konten.
Melalui program pendidikannya, Binar Academy dapat mendukung pertumbuhan karier lulusan SMA, mahasiswa, dan orang-orang yang ingin berganti karier (career shifter), termasuk perempuan.
Untuk memudahkan akses mendapat materi pembelajaran secara online, Binar Academy pun membuat aplikasi platform digital di mana para siswa dapat bertemu fasilitator dan sesama siswa, serta mendapatkan materi yang mudah dipahami.
Kehadiran layanan online ini semakin memperluas jangkauan Binar Academy, terutama selama pandemi.
"Menurut kami, TikTok adalah sebuah platform yang menjadi kunci tren dari kreativitas konten video dan kolaborasi antar generasi muda, hal ini juga telah membantu Binar dalam meningkatkan jumlah pengunggah aplikasi berdasarkan hasil konversi yang kami terima," kata Dita Aisyah, Co-Founder sekaligus Chief Commercial Officer Binar Academy.
Binar Academy memanfaatkan TikTok untuk merangkul lebih banyak calon siswa, dengan menjalani kampanye pemasaran melalui TikTok For Business.
Dengan solusi ini, semakin banyak siswa yang mengunduh aplikasi Binar Academy dengan rentang usia 18-34 tahun.
Mereka juga menyaksikan peningkatan jumlah lebih dari 10.000 unduhan aplikasi setelah beriklan di TikTok dalam waktu 2 bulan.
Sejak diluncurkan pertengahan tahun lalu, TikTok for Business juga telah rutin memberikan edukasi bagi berbagai sektor UKM dengan total peserta lebih dari 30.000 UKM di Indonesia, termasuk perempuan untuk membantu mengembangkan bisnisnya di TikTok.