Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengintip Konsep Bisnis Penyedia Layanan Digital di Era DNA

Indonesia telah masuk era DNA (Device, Network, dan Application), yang mendorong transformasi digital menjadi lebih cepat dan menyentuh hampir di seluruh sektor kehidupan. Imbas lainnya adalah pertumbuhan sangat cepat bagi bisnis digital dan aplikasi.
Transformasi digital. Berbagai layanan didukung layanan Wifi Gratis dan jaringan fiber optik. /Surge
Transformasi digital. Berbagai layanan didukung layanan Wifi Gratis dan jaringan fiber optik. /Surge

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia telah masuk era DNA (Device, Network, dan Application), yang mendorong transformasi digital menjadi lebih cepat dan menyentuh hampir di seluruh sektor kehidupan. Imbas lainnya adalah pertumbuhan sangat cepat bagi bisnis digital dan aplikasi.

Studi klasik dari lembaga telekomunikasi internasional ITU (International Telecommunication Union) menyebutkan peningkatan penetrasi sebesar 1 persen dari infrastruktur internet fixed broadband akan dapat meningkatkan PDB per kapita hingga 0,08 persen.

Seiring dengan maraknya digitalisasi, meningkatnya adopsi penggunaan internet, dan perkembangan teknologi digital demi peningkatan kualitas hidup manusia, ITU melakukan studi terbaru 2018 yang menyimpulkan peningkatan 1 persen dari indeks pengembangan ekosistem digital dapat meningkatkan PDB per kapita hingga 0,14 persen, bahkan produktivitas tenaga kerja hingga 0,26 persen.

Di sisi lain pandemi Covid-19 turut mengakselerasi proses transformasi digital, di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat beraktivitas maupun bekerja dari rumah.

Di tengah ribuan bahkan jutaan tawaran solusi digital yang ada di luar sana, pengembang aplikasi atau penyedia layanan digital perlu menghadirkan inovasi yang memberi nilai tambah bagi para pengguna dan stakeholder di sekitarnya.

Riset McKinsey menunjukkan sebesar 71 persen konsumen global memilih tawaran dari model ekosistem digital terintegrasi, yang mana potensinya mencapai US$60 triliun pada 2025.

Salah satu pelaku di bidang ekosistem digital terintegrasi, PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge senada dengan pandangan tersebut.

CEO PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) Hermansjah Haryono menyatakan sebagai pelaku industri telekomunikasi dan internet, yang selalu menjadi tantangan adalah bagaimana membuat ekosistem yang mempercepat transformasi digital, dan juga bisa memberikan manfaat lebih bagi masyarakat luas dan shareholder.

“Tantangan ini yang secara bertahap terus kami pecahkan dengan model ekosistem digital terintegrasi, di mana kami meluncurkan berbagai inisiatif terbaru serta kolaborasi dengan mitra-mitra yang memiliki kesamaan misi untuk mendorong peningkatan kualitas hidup publik lewat transformasi digital,” ujarnya pada keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (6/5/2021).

Mengintip Konsep Bisnis Penyedia Layanan Digital di Era DNA

Dengan tiga pilar ekosistem digital yakni periklanan digital, pengembangan aplikasi, dan infrastruktur jaringan internet, Surge berfokus dengan digitalisasi lingkungan publik melalui pengembangan konsep offline-to-online aset media, serta pengembangan aplikasi smartphone yang didukung jaringan infrastruktur internet yang dijalankan secara terpadu dan mandiri.

Tercatat sebelumnya, Surge melalui layanan dan anak usaha telah menghadirkan aplikasi yang memberikan nilai tambah di berbagai aspek kehidupan masyarakat, sambil menumbuhkan bisnisnya lewat integrasi ekosistem yang dibangun, seperti LiniPoin bagi para pengguna commuter line Jabodetabek, digitalisasi 13 pasar tradisional PD Pasar Jaya, aplikasi KAI Access, aplikasi Jaklingko, hingga beragam aplikasi lain, seperti Laper Nih, MuslimApp, dan SobatTani.

Berbagai layanan ini juga didukung oleh layanan Wifi Gratis dan jaringan fiber optik, yang mana model bisnis ini tak hanya memungkinkan perusahaan untuk mewujudkan misi untuk masyarakat bisa menikmati internet secara gratis tetapi juga menghasilkan revenue positif bagi kemajuan dan pengembangan bisnis perseroan ke depan.

Tercatat, revenue terbesar dihasilkan dari kombinasi antara periklanan digital terprogram dengan free wifi di lokasi pada pengunjung sepanjang jaringan infrastruktur di jalur kereta api di Pulau Jawa.

Surge juga menyediakan aplikasi smartphone untuk transportasi massal, petani, dan marketplace yang bermanfaat bagi masyarakat dalam ekosistem digitalnya. Perusahaan menyediakan sejumlah aplikasi yang tidak hanya sebagai media informasi, tetapi juga dapat membantu serta memfasilitasi masyarakat.

Salah satunya aplikasi Sobat Tani yang dapat mempermudah petani di pedesaan untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran hasil panen.

Sebagai solusi-preneur atau enabler dari transformasi digital di Indonesia, Surge optimistis pertumbuhan bisnis tahun ini akan lebih baik, salah satunya dengan pemulihan ekonomi yang secara gencar terus digalakkan.

Kombinasi pilar bisnis Surge memberikan potensi pemasukan yang bersifat pendapatan tetap (jaringan infrastruktur) serta potensi bisnis advertising dan digital yang tidak terbatas potensinya.

Bahkan dengan kombinasi portofolio aplikasi digital dan infrastruktur periklanan, persero perkirakan telah dapat menjangkau lebih dari 150 juta orang perhari. Hal ini memberikan kombinasi yang sangat unik dibanding perusahaan-perusahaan lainnya.

Menjawab tantangan ke depan, Hermansjah juga menambahkan perkembangan internet dan transformasi digital bergerak semakin cepat. Indonesia sebagai salah satu negara dengan penetrasi internet terbesar juga sudah mulai mempersiapkan diri dengan implementasi 5G.

Selain terus melanjutkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk transformasi digital layanan publik, tahun ini Surge fokus pada pembangunan jaringan fiber optic yang berkualitas dan berkapasitas besar di sepanjang jalur rel kereta milik PT Kereta Api Indonesia di Pulau Jawa.

Pembangunan jaringan ini akan membantu proses fiberisasi bagi operator-operator telekomunikasi dengan penerapan teknologi baik 4G maupun 5G pada waktu dekat. "Kami optimis dengan prospek 5G di Indonesia, yang sudah ditetapkan pemenangnya oleh pemerintah beberapa pekan lalu, akan mempercepat transformasi digital dalam 2-3 tahun,” tutup Hermansjah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper