Bisnis.com, JAKARTA – Ramadan merupakan bulan penuh berkah, termasuk bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang banyak meraup keuntungan di bulan Ramadan.
Meski pandemi masih terjadi untuk kali kedua di bulan Ramadan tetapi tidak menyurutkan niat para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya, termasuk Octaviani Nur Widhayati yang menjalankan usaha parcel dan kue kering untuk lebaran.
Wanita berusia 35 tahun ini telah memulai usahanya sejak 2016 lalu. Biasanya, menjelang Hari Raya Idul fitri, pesanan yang dia terima sangat membludak.
Rata-rata dalam satu bulan dia bisa menjual hingga 70 pax parcel, 50 karton kue kaleng, dan 100 toples kue kering.
Namun, setelah melewati hari raya, dia pernah tidak mendapatkan pesanan sama sekali selama satu bulan, terlebih di masa pandemi ini.
Apalagi ketika dia suaminya sempat terkena PHK akibat pandemi sehingga Octaviani mulai merambah usaha lain di bidang tanaman hias.
“Melihat kendala yang saya alami maka saya berpikir untuk mengikuti pelatihan online tentang dunia digital. Saya ingin menambah pengetahuan tentang pemasaran di dunia digital serta bagaimana cara bertahan pada masa pandemi ditengah kemajuan teknologi ,” ungkapnya, dalam keterangan yang diterima Bisnis, Kamis (15/4/2021).
Pada November 2020, Octaviani dan suami mengikuti pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo RI yang bekerja sama dengan Google Indonesia.
Tujuannya tentu saja agar produk parcel, kue kering, dan tanaman hias yang dia dan suaminya jual banyak diminati pembeli. Pada saat pelatihan, dia juga mempelajari bagaimana berjualan online yang baik melalui beriklan melalui media digital, membuat website, dan Google Bisnisku.
“Saya baru tahu bahwa Google menyediakan suatu aplikasi gratis yang dapat membantu kami sebagai UKM untuk go-digital. Bagi saya, aplikasi Google Bisnisku merupakan sesuatu yang luar biasa. Saya sangat terkejut mengetahui bahwa saya selama ini tidak pernah menggunakan aplikasi yang dapat membantu perkembangan usaha saya. Dan yang paling mengagumkan adalah aplikasi ini gratis, selain itu saya juga memanfaatkan blog untuk lebih memperkenalkan usaha saya,” terangnya.
Tak hanya membantu pemasaran secara digital, pelatihan yang didapatkan tersebut juga membantunya untuk mempelajari penggunaan software penjualan untuk mempermudah rekap dan mutasi order ketika penjualan tengah meningkat.
Untuk membuat usahanya lebih berkembang lagi, dia juga kini tengah menekuni cara membuat website untuk bisnis.
“Melalui belajar digital marketing, saya bisa membantu keluarga untuk bisa tetap bertahan hidup. Harapan kedepannya saya ingin terus berinovasi dengan produk yang di ual dan memaksimalkan pemanfaatan digital,” tuturnya.