Bisnis.com, JAKARTA -- Selama masa pandemi sejumlah brand mengalami kesulitan untuk membangun engagement dengan konsumen karena adanya pembatasan sosial.
Untuk itu, setiap perusahaan perlu melakukan berbagai inovasi sehingga brand nya terus dibicarakan dan berhasil merebut hati masyarakat, salah satunya dengan menggandeng atau berkolaborasi dengan public figure, terutama yang memiliki banyak penggemar atau fanbase.
Seperti yang dilakukan oleh McDonald's dengan menggandeng boyband asal Korea Selatan, BTS yang memiliki ratusan juta penggemar atau yang disebut sebagai Army.
“Di masa pandemi ini kegiatan fisik seolah telah hilang sehingga keterkaitan antara brand dan konsumen secara offline seolah terputus. Untuk itu brand harus tetap menjaga engagement dengan konsumen melalui dunia online, misalnya dengan mencari public figur atau influencer yang bisa menggerakkan para fans,” ujar Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali.
Pada era saat ini ketika semua sudah saling terhubung yang dibantu dengan big data analitik dan AI, peran konsumen telah berubah. Dari yang mulanya hanya sekadar konsumen menjadi partisipan sehingga hubungan yang mulanya vertikal menjadi horizontal.
Misalnya saja konsumen yang ingin membeli produk tidak hanya sekadar ingin menikmati makannya saja tetapi mereka juga ikut memfoto atau membuat video sehingga ada kebanggaan tersendiri lalu diposting atau sharing ke media sosial sehingga secara tidak langsung konsumen juga ikut memarketingkan.
Baca Juga
“Ke depannya, brand akan dimobilisasi oleh konsumen, dan peran influencer akan sangat penting sebagai penggerak. Jadi brand akan dibicarakan dan digerakan oleh partisipan melalui sharing kemudian shaping atau dipertajam lagi di media sosial, dan mereka akan funding bahkan merasa memiliki atau owning,” tuturnya.