Bisnis.com, JAKARTA - Produk skincare menjadi barang incaran para kaum hawa selain makeup dan juga fesyen.
Bahkan, para perempuan rela membuat bujet pribadi untuk membeli rangkaian produk skincare impian. Tentunya ini menjadi lahan bisnis yang menggiurkan oleh para pelaku usaha.
Namun, di tengah menjamurnya tawaran produk skincare perempuan, pilihan skincare pria masih sedikit. Indonesia sendiri masih minim pelaku produsen perawatan wajah bagi pria. Hal itu pula yang dimanfatkan oleh produk perawatan pria bernama Norm.
Co-Founder of Norm, Walton Hartanto mengatakan jika bisnis skincare diIndonesia berpeluang menjadi lahan yang menjanjikan.
“Di Indonesia sendiri pemainnya masih sedikit. Maka bisnis ini masih bisa menembus pasar pria tanpa persaingan yang ketat. Namun, bukan berarti ini adalah hal yang mudah. Stigma di Indonesia sendiri masih tabu dengan pria yang menggunakan produk perawatan diri, maka dari itu perlu juga dilakukan edukasi yang tepat,” ujarnya secara virtual pada acara Press Conference Norm Hadirkan Rangkaian Produk Self-care Khusus Pria Melalui Campaign UpgradeYourself, Selasa (6/7/2021).
Berikut kiat mendirikan bisnis skincare pria menurut Norm:
Baca Juga
1. Mengikuti pasar
Mengikuti pasar berarti mengamati apa yang sedang menjadi kebutuhan dan keinginan pria saat ini. Jadilah solusi masalah dari hal yang marak dialami para pria terkait kulit wajah. Dengan begitu, produk akan diterima dengan baik, bahkan pembeli yang datang mencari dengan sendirinya.
Jangan pernah tawarkan pasar dengan teknologi produk perawatan wajah yang membuat para pria bingung. Tidak seperti wanita yang mudah tergiring dengan apa yang ditawarkan pasar, pria justru membeli apa yang mereka butuhkan dan dipahami. Jadilah produk skincare yang bergerak dengan para pria, bukan para pria yang bergerak dengan produk skincare.
2. Edukasi lewat branding
Pruduk skincare pria dapat berkembang jika hadir membantu kebutuhan pasar. Sambil membantu, pelaku bisnis harus bisa menyisipkan edukasi melalui branding prodak.
Tanamkan pemahaman jika kebutuhan pria akan skincare adalah hal yang normal. Dengan begitu, konsumen tidak akan canggung dan ragu dalam membeli dan membicarakan prodak tersebut dengan sesama pria. Mengadaptasi para brand skincare pria di luar negeri dalam melakukan branding bisa dijadikan referensi.
3. Kolaborasi
Lakukanlah kerjasama dengan berbagai pihak. Entah itu kolaboarasi dengan brand lain, dari industri lain, atau bahkan dengan sosok yang menginspirasi.
Dengan kolaborasi, dapat mendorong produk bisnis ke pasar yang lebih besar.
4. Jangan tentukan target penjualan
Pada bisnis skincare pria si tahap awal, jangan berfokus pada keuntungan. Namun yang lebih penting adalah target pasar. Amatilah apakah produk diterima dengan baik, dan bagaimana respon pasar. Lakukan pendekatan untuk menjaring pasar potensial adalah yang paling tepat.
Jika terlalu tergesa-gesa menentukan target keuntungan, itu justru akan menghancurkan bisnis.
5. Testing produk
Pastikan jika pelaku bisnis skincare pria melakukan pengujian pada produknya. Jangan sampai pembeli kecewa dengan kualitas dari produk yang ditawarkan.
Lakukanlah selalu penelitian untuk mencari formula yang tepat untuk pria. Pilihlah komposisi yang tepat dan tidak membingungkan saat digunakan oleh para pria. Cari tahu terlebih dahulu, apakah bahan tersebut sensistif atau tidak.
Lalu, pada pengemasan dan rangkain penggunaannya baiknya diaplikasikan dengan sederhana. Pria cendrung ingin praktis, jika skincare tersebut harus digunakan dengan cara yang rumit, itu akan membuat skincare tidak akan dilirik. Racanglah skincare yang simpel agar pria mudah menggunakannya.