Bisnis.com, JAKARTA - Bermodalkan uang Rp30 juta, Eko Desriyanto sukses mengembangkan PT Idea Indonesia Akademi hingga akhirnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Selama kurun waktu 12 tahun dia merintis perusahaan di bidang hospitality, culinary, pastry bakery, dan creative economy itu dari nol.
Eko Desriyanto, yang duduk sebagai Direktur Utama PT Idea Indonesia Akademi, Tbk. mendirikan IDeA Indonesia di Lampung. Perusahaan ini dia rintis dari sebuah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) kecil pada 2009.
“IDeA Indonesia saya dirikan utk mewujudkan gagasan pendidikan vokasi ideal bagi Indonesia, yang tidak hanya mendidik dan melatih, tapi juga membantu penyaluran kerja,” kata peraih gelar S1 Hukum Perdata Islam UIN Yogyakarta ini.
Waktu mendirikan perusahaan ini, Eko nyaris tidak memiliki modal. Bahkan untuk gedung, dia menempati bangunan tua bekas sekolah yang sudah tidak beroperasi. Modalnya, hanya cukup untuk pengecetan ulang gedung, mencetak brosur, dan biaya operasional tiga karyawan. Bahkan, diapun sempat tertipu di awal usahanya.
Modal pertama uang sebesar Rp30 juta dia dapatkan dari pinjaman seorang teman. Sedangkan untuk tenaga pendidik, dia dibantu beberapa teman dan praktisi industri yang mengajar secara paruh waktu di IDeA Indonesia.
Kegiatan rekrutmen calon siswapun dilakuan secara door to door ke sekolah-sekolah. Hasilnya, dalam 9 bulan, hanya 14 siswa yang berhasil direkrut menjadi peserta pelatihan
Dia mengakui banyak menghadapi kendala saat merintis, mulai dari kondisi gedung yang kurang layak, hingga penolakan dari pihak sekolah untuk presentasi. “Masyarakat masih menganggap karier di industri hospitality tidak memiliki masa depan jelas,” katanya.
Untuk meyakinkan calon siswa, Eko menghadirkan praktisi untuk menyampaikan success story bekerja di hotel, restoran dan kapal pesiar. Dia juga mengedukasi masyarakat, calon siswa dan pihak sekolah tentang karir dan profesi yg dibutuhkan dalam operasional hotel, seperti receptionist, room attendant, chef, barista, waiter, sales marketing, IT, dan human resources. Selain itu, kami konsisten membantu seluruh alumni IDEA sampai penempatan kerja.
Menurutnya, peluang karier di industri hospitality sangat terbuka luas, namun masih sedikit pendidikan vokasi yang menyediakan SDM ideal untuk industri ini. Inilah peluang yang ditangkap oleh Eko.
Sampai 2009 banyak lembaga kursus, pelatihan, diploma, bahkan politeknik, hanya sebatas melatih sampai memberi sertifikat atau ijazah. Belum terlihat usaha yang komprehensif untuk membuat seluruh lulusannya berkarakter kuat dan membantu mereka mendapat pekerjaan atau berwirausaha.
IDeA Indonesia yang dirintis Eko tak ubahnya sebagai gagasan baru tentang pendidikan vokasi ideal dan berkualitas yang menjawab persoalan sdm industri hospitality. Menurut Eko, kesuksesan IDeA Indonesia banyak dipengaruhi oleh system pendidikan yang mampu melahirkan sdm hospitality yang berkualitas tinggi.
Selama memimpin IDEA, Eko merasakan kemajuan pada tiga aspek kehidupannya, yaitu aspek personal, profesional, dan finansial.
Eko banyak belajar menjadi pribadi yang lebih baik, lebih stabil, dan lebih bijak. Sebagai leader sekaligus pendidik, menurut Eko, aspek kepribadian, perilaku dan keputusan-keputusan yang dibuat menjadi benchmark, bukan saja bagi team tapi juga bagi peserta pelatihan.
Sebagai CEO, Eko terus belajar banyak tentang strategic business plan, business administration, people management, sales and marketing, finance and accounting, networking, dan hal strategis lain dalam bisnis untuk meningkatkan professionalism growth.
Finansial Eko pun tumbuh secara exponensial, baik sebagai pribadi maupun sebagai founder perusahaan.
Eko memberi contoh bagaimana IDeA Indonesia mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan RI sebagai Lembaga Pendidikan Vokasi Bidang Hospitality Terbaik di Indonesia sejak 2019.
Saat ini, katanya, IDEA telah terintegrasi dengan unit bisnis komersial berupa hotel bintang 3 yang dibangun dan dijalankan sendiri oleh perusahaannya. Hotel ini berfungsi sebagai Teaching Factory Berstandard Industri.
Dalam mengembangkan bisnis ke depan Eko percaya, bahwa kolaborasi menjadi kata kunci untuk terus tumbuh pada era digital. Terbukti, kolaborasi yang dijalin dengan berbagai pihak menjadikan IDEA tidak hanya bertahan, justru memecahkan rekor pendaftar dan peserta terbanyak pada 2020, di mana banyak sekali bisnis tumbang karena pandemi.
Dia juga menambahkan jika IDEA telah membantu lebih dari 4.500 alumni untuk bekerja pada sektor pariwisata, hotel, kapal pesiar, restoran, dan ekonomi kreatif.