Bisnis.com, JAKARTA - NAMA Beauty, merupakan kolaborasi dari Luna Maya dan Marcel Lukman, yakni perusahaan kosmetik dan perawatan kulit.
Luna Maya, menempati sebagai CEO dari NAMA Beauty, yakni seseorang public figure di Indonesia yang juga memiliki pengaruh dalam konsumen kecantikan terutama di Indonesia.
Kemudian Marcel Lukman, menempati posisi sebagai Co-Founder dari NAMA Beauty.
Marcel Lukman, merupakan pendiri Atmos dan The 707 Company, toko yang mendistribusikan merek seperti Fred Perry dan Superga.
Pasangan ini mendirikan NAMA Beauty pada tahun 2019 sebagai merek kosmetik berkualitas tinggi, namun terjangkau, yang bertujuan untuk memanfaatkan selera kosmetik wanita Indonesia yang terus meningkat, dan meningkatnya jumlah pengguna internet.
Baca Juga
NAMA Beauty sendiri berangkat dengan semangat “Beauty in own way”. Selain itu, NAMA Beauty memiliki model bisnis direct-to-consumer (D2C) dimana telah menyelesaikan putaran Seed Funding dengan nilai US$5 juta yang dipimpin oleh AC Ventures dengan partisipasi SiCepat Ekspres dan DMMX.
Untuk konsep distribusinya, NAMA Beauty berfokus pada jaringan distribusi offline dengan memberikan kualitas yang tinggi dan harga yang terjangkau.
Dalam hal logistik dan distribusi tersebut, NAMA Beauty juga akan didukung dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) dan PT SiCepat Ekspres Indonesia.
NAMA Beauty akan memiliki akses jaringan distribusi pasar offline seperti Sampoerna Retail Community (SRC) yang tersebar di 20 kota di Indonesia berkat kerja sama dengan DMMX.
Dengan bekerja sama dengan DMMX, NAMA Beauty akan memiliki akses ke jaringan distribusi pasar offline seperti Sampoerna Retail Community (SRC) yang tersebar di lebih dari 20 kota di Indonesia.
Kemudian, Sicepat Ekspress juga akan membantu dalam layanan pengiriman dan pemenuhan.
Kini, produk dari NAMA Beauty terdiri lip cream, lip gloss, highlighter, serum, dan lainnya.
NAMA Beauty juga melihat dari peluang Indonesia dimana 50 persen dari populasi merupakan wanita dan 51 persen menggunakan internet. Selain itu, masyarakat Indonesia juga mulai mempercayai produk kosmetik dari lokal.
Kemudian NAMA juga berencana akan menggunakan dana baru dalam pengembangan baik dalam pemasaran, merekrut banyak talenta dan meluncurkan merek lini kedua baru.
“Saya juga memperhatikan industri kecantikan adalah salah satu industri yang paling tangguh dalam hal pertumbuhan, meskipun tetap memiliki tantangan tersendiri. Melalui kemitraan dengan SiCepat dan DMMX, kami akan memanfaatkan kekuatan unik kami masing-masing untuk membantu NAMA Beauty dalam membangun merek kecantikan dengan pertumbuhan tinggi dan berharap dapat mendukung perusahaan untuk mencapai potensi penuh,” Ucap Pandu Sjahrir, Founding Partner of AC Ventures.
Menurut Statista, pasar kecantikan & perawatan pribadi Indonesia akan tumbuh dari pendapatan $7,46 miliar pada tahun 2021 menjadi $9,58 miliar pada tahun 2025.