Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Kebanjiran Pesanan Setelah GoSend Datang

Pelaku UMKM di Kota Palembang kebanjiran pesanan dari konsumen setelah layanan GoSend datangi kota tersebut. Simak kisahnya.
Rita Damayanti (kanan) menyerahkan pesanan kepada mitra GoSend. /Bisnis-Dinda wulandari
Rita Damayanti (kanan) menyerahkan pesanan kepada mitra GoSend. /Bisnis-Dinda wulandari

Bisnis.com, JAKARA - Berbagai inovasi yang dikeluarkan Gojek, seperti pengembangan jasa logistik lewat fitur GoSend ternyata berdampak signifikan terhadap UMKM. Banjir pesanan dialami sejumlah pelaku UMKM di Palembang yang berada di pusaran pasar online.

Rita Damayanti, 44 tahun, buru-buru keluar kamar mandi begitu mendengar notifikasi ponsel di ruang tengah rumahnya. Sekejap, perempuan yang akrab disapa Bu Neneng itu langsung memantau berapa banyak orderan makanan yang masuk dari berbagai platform tempatnya membuka lapak.

“Bunyi hp saya setel paling kencang, karena kalau jualan online begini kita tidak boleh jauh-jauh dari hp, harus fast response,” katanya kepada Bisnis, Kamis (28/10/2021).

Ponsel rita pun semakin sering berdering sejak dua bulan terakhir, tepatnya saat ia mengaktifkan fitur GoSend sebagai metode pengiriman di marketplace yang telah berkolaborasi dengan Gojek, yakni Tokopedia.

Keriuhan tak hanya terjadi di dalam ponselnya. Menengok ke luar rumah, pengemudi Gojek satu per satu tiba di rumahnya. Begitu sampai, ada yang merebahkan diri barang sejenak di gazebo teras rumah Rita sembari menunggu pengemasan kelar.

“Semenjak ramai pesanan, saya bikin gazebo, niatnya sih untuk jualan offline tapi kok lebih enak jualan online ya. Jadi ya, gazebo saya jadikan fasilitas ruang tunggu untuk mitra driver saja,” katanya.

Menurut dia, fitur GoSend telah memudahkan penjual untuk mengirim pesanan. Apalagi, Rita menjual makanan yang harus diantar segera ke pembeli. Layanan itu dinilai tepat untuk segmen pasar Warung Bu Neneng yang hanya menjangkau Kota Palembang.

Dia mengemukakan, pesanan di kanal market place itu pun melonjak lebih dari 50 persen setelah ia mengaktifkan fitur GoSend. Bahkan, kini, penjualan dari loka pasar itu menempati urutan tertinggi dari berbagai platform digital yang ia masuki.

“Sekarang pesanan dari market place dan Go Food hampir imbang, keduanya mendominasi penjualan saya,” katanya.

Ramainya Warung Bu Neneng, berimbas pula pada orderan driver GoSend. Seperti yang dirasakan oleh Hasanuddin, 32 tahun.

“Alhamdulilah, orderan GoSend makin ramai. Dalam sehari saya bisa dapat 4 sampai 5 orderan dari GoSend saja,” kata dia.

Layanan platform digital turut menjadi andalan Pregi Santosa Dasuan, 26, untuk bangkit setelah ekspansi bisnis pempek yang ia geluti gagal lantaran pandemi.

Pregi yang semula berjualan pempek secara offline dan online, kini sepenuhnya terjun di platfom digital dengan membuka toko produk bayi dan anak di marketplace.

“Kalau saya idealis dan cuma jualan pempek saja, mana mungkin saya bertahan jadi wirausaha,” katanya.

Serupa dengan Rita, Pregi pun merasakan dampak positif terhadap bisnisnya setelah aksi kolaborasi Gojek dengan partner di ekosistem digital.

Menurut dia, pilihan pengiriman yang lebih cepat cenderung dipilih pembeli. Belum lagi, promo gratis ongkir melalui Go-Send yang ditawarkan dalam ekosistem GoTo itu sangat menarik minat masyarakat untuk berbelanja di lapaknya.

UMKM Kebanjiran Pesanan Setelah GoSend Datang

Mitra Gojek mengambil pesanan yang dijual oleh UMKM/Bisnis-Dinda Wulandari

EKOSISTEM GoTo 

Diketahui, Go-Send merupakan satu dari tiga layanan utama yang diperkuat Gojek selaku platform on-demand terkemuka. Co-Founder dan CEO Gojek mengatakan pihaknya pun terus berinovasi untuk meningkatkan layanan logistik tersebut. Salah satunya, dengan pengembangan GoSend API (integration application interface).

Inovasi GoSend API mengintegrasikan layanan GoSend dengan platform mitra bisnis. Sehingga, layanan pengiriman yang andal, cepat dan mudah bisa dirasakan penjual di mitra bisnis dan pembelinya. Seperti yang dialami Rita Damayanti dan Pregi Sentosa.

“Penguatan dan pengembangan integrasi API GoSend membuat layanan instant dan same day delivery menjadi pilihan pelaku usaha dan pengguna,” katanya.

Kevin mengklaim GoSend API saat ini sudah dimanfaatkan oleh ribuan partner dan jutaan penjual.

Bahkan, data internal Gojek mencatat jumlah transaksi dari partner GoSend seperti platform e-commerce, platform telemedik, meningkat 41 persen pada semester I/2021 dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada waktu bersamaan pula, pengguna layanan GoSend oleh UMKM meningkat dua kali lipat.

Dalam riset terbaru yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), ekosistem Gojek telah membantu mitra driver, UMKM dan konsumen tetap produktif selama pandemi.

Penelitian tersebut memaparkan bahwa 4 dari 5 mitra GoSend menyatakan puas dengan kemitraan bersama Gojek. Salah satu hal yang dianggap penting dari kemitraan itu, yakni jumlah order yang relatif stabil, insentif/bonus, dan tarif pokok yang stabil.

Kevin menambahkan GoSend API menjadi transisi penting dalam visi bisnis Gojek, di mana pihaknya tidak hanya mementingkan jumlah konsumen yang masuk dalam aplikasi Gojek.

“Tetapi juga kami menciptakan sebuah tulang punggung untuk bisnis lainnya. Kami ingin mendukung pelaku bisnis untuk bertahan dan tetap tumbuh pada masa pandemi,” kata Kevin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper