Bisnis.com, JAKARTA - Adam Brotman, yang merupakan mantan chief digital officer Starbucks dan EVP operasi ritel global mengaku mengagumi sifat Jack Dorsey.
Jack Dorsey, merupakan pendiri Twitter, dan salah satu miliarder teknologi paling terkenal di dunia.
Dilansir dari CNBC Make It, alasan Brotman mengagumi sifat Dorsey karena dianggap memiliki kedisiplinan dan punya ketelitian dalam memahami setiap persoalan.
“Pelajaran terbesar yang saya pelajari dari mengamati dan bekerja dengannya adalah bahwa dia sangat jelas tentang apa yang dia lakukan dan mengapa dia melakukannya, apakah itu di tingkat makro atau mikro,” ujar CEO Brightloom ini.
Brotman menceritakan sempat melihat Dorsey membuat catatan rinci tentang setiap percakapan selama pertemuan bisnis di Seattle dan San Francisco. Catatan itu kemudian disebarkan ke seluruh perusahaannya.
“Dia sangat transparan dengan timnya tentang berbagai proses dan keputusan.” Ucap Brotman.
Baca Juga
Menurutnya, menetapkan tujuan yang jelas dan menjadi pendengar yang baik adalah dua kualitas yang membuat Dorsey menjadi pemimpin yang efektif.
Kualitas seperti itu, kata dia, perlu disalurkan kepada orang lain dalam menekuni sebuah pekerjaan, jika ingin meraih kesuksesan.
"Dia tidak pernah emosional atau stabil dan jelas," terangnya.
Sementara itu dalam sebuah wawancara tahun 2019 dengan CNBC, Jeffrey Sonnenfeld, dekan senior untuk studi kepemimpinan di Yale School of Management, menggambarkan sosok Dorsey sebagai seorang jenius.
“Dia benar-benar brilian dan berdedikasi – sambil menghindari godaan kesombongan dan flamboyan, teknologinya sendiri menawarkan beberapa dengan kurang disiplin,” kata Sonnenfeld yang dilansir dari CNBC.
Sebagai informasi, Jack Dorsey mengundurkan diri sebagai CEO Twitter pada November, yang kemudian digantikan oleh Parag Agrawal, mantan chief technology officer perusahaan (CTO).