Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Crazy Rich Dunia Sukses Kumpulkan Kekayaan Tertinggi Sepanjang Masa

Menurut Direktur Eksekutif Oxfam, Gabriela Bucher, jika 10 orang teratas tersebut kehilangan 99,999 persen kekayaannya besok, mereka akan masih lebih kaya dari 99 persen semua orang di planet ini.
Founder Tesla Elon Musk/ Bloomberg
Founder Tesla Elon Musk/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Oxfam Internasional melalui laporannya mengatakan bahwa Miliarder dunia mengumpulkan kekayaan di tingkat yang “belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia”.

Diketahui pada tahun 2021, 10 orang terkaya di dunia menambahkan lebih dari US$400 miliar ke kekayaan mereka, yang dipimpin oleh pendapatan Tesla dan CEO SpaceX yakni Elon Musk, dengan sebesar US$121 miliar.

Kemudian, menurut Oxfa, selama dua tahun pertama pandemi, 10 orang terkaya di dunia juga menggandakan kekayaan kolektif mereka dari US$700 miliar menjadi US$1,5 triliun.

Menurut Direktur Eksekutif Oxfam, Gabriela Bucher, jika 10 orang teratas tersebut kehilangan 99,999 persen kekayaannya besok, mereka akan masih lebih kaya dari 99 persen semua orang di planet ini.

“Mereka sekarang memiliki kekayaan enam kali lebih banyak daripada 3,1 miliar orang termiskin” Ucapnya.

Dari laporan, diketahui bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh intervensi pemerintah di seluruh dunia. Hal ini meliputi yang berhubungan dengan menopang ekonomi dan mendorong harga saham.

“Konsentrasi kekayaan di puncak sekarang melampaui puncak Zaman Emas pada akhir abad ke-19,” Ucap oxfam. Oleh karena itu, pertumbuhan kekayaan kini yang cukup besar, terjadi dalam periode waktu yang cukup singkat.

Namun, jika melihat dari laporan, memang sejak dari tahun 1995, 1 persen teratas dari orang terkaya di dunia telah melihat pertumbuhan kekayaan 19 kali lebih banyak daripada 50 persen terbawah.

Di lain sisi, berdasarkan data dari Bank Dunia, memperkirakan bahwa sekarang ada 163 juta lebih banyak orang yang hidup dalam kemiskinan daripada sebelum dimulainya pandemi Covid-19

Kemudian, Bank Dunia juga memproyeksikan bahwa tingkat kemiskinan tidak akan kembali ke keadaan sebelum pandemi sampai setidaknya 2030.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper