Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SANG TAIPAN: Guillaume Pousaz, Bos Fintech yang Tak Lulus Kuliah

Simak profil Guillaume Pousaz. Bos fintech Inggris Checkout.com yang ternyata tak lulus kuliah.
CEO fintech checkout.com Guillaume Pousaz/Forbes
CEO fintech checkout.com Guillaume Pousaz/Forbes

Bisnis.com, JAKARTA - Guillaume Pousaz baru berumur 28 tahun saat merintis Checkout.com, perusahaan financial technology (fintech) terbesar di Inggris dengan valuasi US$40 miliar. Berikut profil Sang Taipan Guillaume Pousaz. 

Sejak kecil, pria asal Swiss tersebut sudah tertarik dengan dengan seni jalanan, teknologi, dan angka. Tak heran dia sudah memulai programming sejak umur 8 tahun.

Pousaz merupakan miliarder muda yang tidak lulus kuliah, ketika belajar teknik matematika selama 2 tahun pada 2002 di Ecole Polytechnique Federale de Lausanne. Lalu, dia melanjutkan kuliah sarjananya di bidang ekonomi di HEC University of Lausanne. Namun, lagi-lagi keluar dan pindah ke California setelah kematian ayahnya karena kanker pankreas pada 2005.

Setahun kemudian, dia bergabung dengan perusahaan sistem pembayaran International Payments Consultants (IPC), tetapi tidak bertahan lama karena ambisi membangun bisnis sendiri.

Bersama rekan dari IPC, Pousaz mendirikan NetMerchant yang memberikan layanan transfer uang antara Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Pada 2009, dia mengakuisisi SMS Pay yang berbasis di Mauritius seharga US$300.000 dalam waktu 3 tahun. Melalui perusahaan tersebut, dia membangun payment gateway baru.

Setelah kantongnya cukup tebal, pada 2009 Pousaz membuka bisnis baru di Singapura bernama Opus Payments yang melayani pembayaran bisnis dari Hong Kong ke seluruh dunia. Entitas inilah yang menjadi cikal bakal Checkout.com setelah melakukan rebranding pada 2012, dan berhasil menggaet Dealextreme, marketplace China yang menjual jutaan gadget.

Pada saat itulah titik balik Pousaz. Checkout.com berhasil mendapat perizinan dari Financial Conduct Authority Inggris dan mendapatkan keanggotaan utama Visa dan Master Card pada 2013.

Kepemilikan mayoritasnya atas Checkout menjadikan Pousaz sebagai orang terkaya ke-99 versi Bloomberg Billionaire Index dengan harta US$19,4 miliar. Fintech yang berbasis di London ini menyediakan layanan dengan 150 mata uang dan mempekerjakan 1.700 karyawan di 19 negara termasuk Eropa, AS, dan Timur Tengah. Klien besarnya termasuk Samsung, Easygroup, dan Getty Images.

Checkout mencatatkan valuasi hingga US$40 miliar dalam putaran pendanaan Seri D pada Januari 2022, meroket dari US$15 miliar pada 2021.

Pada 2019, Checkout berhasil menghimpun pendanaan hingga US$230 juta, menjadikannya pendanaan seri A terbesar di Eropa. Salah satu investor terbesarnya adalah sovereign wealth fund Singapura GIC dan Insight Partners dari AS.

Berdasarkan laporan Forbes, perusahaan Pousaz mencetak pendapatan hingga US$74,3 juta pada tahun fiskal 2018, naik hampir 60% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pousaz memimpin akuisisi pertamanya di Checkout dengan mencaplok ProcessOut dari Prancis yang salah satu kliennya adalah Rakuten pada 2020. Pada tahun yang sama, Checkout menyelesaikan akuisisi startup Australia, Pin Payments.

Terbaru, Checkout berhasil menggandeng peritel Inggris Frasers Group yang membawahi perusahaan ritel olahraga Sports Direct dan House of Fraser.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper