Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Agar Bisnis Anda Tidak Kena Penipuan

Berikut cara Melindungi Bisnis Anda dari Penipuan baik dalam maupun luar perusahaan.
Ilustrasi tindakan penipuan atau investasi bodong/123rf
Ilustrasi tindakan penipuan atau investasi bodong/123rf

Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai pemilik bisnis, baik yang berjalan dalam skala kecil atau besar, penting untuk memahami indikasi penipuan agar bisnis dapat berjalan secara efektif.

Adapun, melansir dari survei SBBC, ditemukan bahwa sepertiga dari bisnis telah menjadi korban penipuan, tetapi hanya 5 persen dari bisnis yang disurvei yang mengaku mereka mengalami penipuan tingkat tinggi.

Sehingga, dengan begitu penting untuk memastikan bahwa Anda memiliki persiapan untuk keamanan yang memadai untuk melindungi data organisasi dan karyawan Anda dari penipuan.

Mengutip dari SBBC, perlu diketahui bahwa ada dua sumber penipuan.

1. Penipuan Internal

Pencurian yang dilakukan oleh karyawan adalah sumber umum penipuan. Pencurian ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk – mulai dari inventaris yang hilang hingga praktik pencurian uang.

2. Penipuan Eksternal

Secara eksternal, potensi sumber penipuan jauh lebih luas. Terlebih, bisnis yang dijalankan adalah internet, maka penipuan pelanggan akan datang dalam bentuk “pesanan tidak pernah tiba”, “barang rusak”, dan mendapatkan pengembalian uang tetapi tidak pernah mengembalikan produk.

Transaksi penipuan dengan pemasok atau supplier juga dapat terjadi dalam bentuk tagihan yang berlebihan, atau kegagalan mereka dalam memenuhi pekerjaan yang telah disepakati.

Terakhir, ada ancaman yang lebih dari anonim, seperti peretasan komputer dan pencurian informasi dari pihak luar.

Cara Melindungi Bisnis dari Penipuan

Mengutip dari Entrepreneur dan SBBC pada Jumat (15/72/2022) ada beberapa tips yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencegah terjadinya penipuan guna melindungi bisnis Anda.

1. Edukasi Diri Anda dan Karyawan Anda

Mengandalkan kata sandi umum, menggunakan kata sandi yang sama untuk semua login dan menyimpan daftar kata sandi di atau di komputer terdekat membuat penipu terlalu mudah mencuri informasi sensitif tentang bisnis Anda dan karyawan Anda.

Langkah pertama dalam melindungi diri Anda dari bentuk dasar pencurian informasi adalah mendidik diri sendiri dan karyawan Anda tentang pembuatan kata sandi yang aman, seberapa sering seseorang harus mengubah kata sandi, dan bagaimana untuk menjaga agar kata sandi itu tetap aman.

2. Terapkan Kebijakan yang Jelas

Tanpa kebijakan yang jelas seputar penipuan dan pencurian, karyawan mungkin tidak menyadari apa dampak tindakan mereka terhadap bisnis Anda – atau apa konsekuensinya bagi mereka jika ketahuan.

Utamanya bagi sebuah bisnis yang punya budaya "meminjam" perlengkapan kantor. Baik itu sesederhana meminjam pulpen hingga membawa pulang laptop kantor.

Dalam kebijakan dan prosedur manual ini, Anda perlu dengan jelas menguraikan harapan Anda terkait dengan perilaku karyawan, apa yang dianggap sebagai "penipuan" dan "pencurian", dan apa konsekuensinya jika melanggar kebijakan ini.

Sehingga penetapan kebijakan harus mencakup semuanya, mulai dari pencurian aset fisik dari bisnis Anda hingga praktik akuntansi yang tidak kalah berbahayanya.

3. Lakukan checks and balances

Penipuan tidak hanya berasal dari sumber eksternal. Penting juga untuk mengawasi sistem internal Anda.

Jangan sampai hal yang sama terjadi, seperti kasus penipuan kota Illinois, di mana seorang bendahara dan pengawas keuangan melakukan penggelapan uang mencapai puluhan juta dolar.

Dia dapat menghindari pendeteksian firma akuntansi dan regulator karena banyak titik otoritas berada di kantornya.Tanpa pemeriksaan dan keseimbangan untuk menghentikannya, dia bisa membuat akun penipuan untuk menyedot uang. Dan, dia menggunakannya sesuka hatinya selama bertahun-tahun.

Sehingga, salah satu cara terbaik untuk menghindari hal serupa adalah dengan menciptakan checks and balances dengan membagi tanggung jawab keuangan.

Dengan begitu, tidak ada individu yang dapat membuat dan menutupi penipuan keuangan.

4. Simpan Catatan yang Detail dan Akurat

Meski Anda sebagai pemilik bisnis, tapi Anda punya kewajiban untuk melakukan pencatatan secara akurat dan terperinci. Sebab, tanpa adanya controlling, Anda tidak akan tahu berapa banyak produk yang mungkin saja hilang.

Selanjutnya, catatan akuntansi terperinci akan membantu Anda melacak uang yang masuk dan keluar, serta berapa jumlah tagihan yang dibuat oleh pemasok/supplier atas pekerjaan yang telah mereka lakukan.

5. Aktifkan Whistle Blowing

Penting untuk memiliki Whistle Blowing System pada sebuah bisnis.

Adapun, WBS merupakan sebuah mekanisme penyampaian pengaduan dugaan tindak pidana tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi yang melibatkan pegawai dan orang lain yang yang dilakukan dalam organisasi tempatnya bekerja.

6. Pakai Asuransi

Jika terlepas dari upaya terbaik Anda, bisnis Anda menjadi korban penipuan, asuransi dapat membantu Anda memulihkan sebagian atau seluruh kerugian Anda.

Untuk memastikan bahwa Anda membeli pertanggungan yang sesuai, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan spesialis asuransi sehingga mereka dapat membantu Anda mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dan jenis asuransi apa yang paling sesuai dengan bisnis Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper