Bisnis.com, JAKARTA - Dwayne Johnson alias The Rock telah menjadi salah satu aktor paling sukses di Hollywood. Karier mantan pegulat WWE itu terus meroket setidaknya selama satu dekade terakhir.
Bahkan, per Januari 2022, Dwayne Johnson dinobatkan sebagai aktor dengan bayaran termahal 2022 versi majalah Forbes dengan catatan dapat menghasilkan lebih dari US$20 juta atau setara dengan Rp310 miliar setiap membintangi satu film.
Nyatanya selain mendapat jutaan dolar dari pendapatan box office, diketahui dirinya pun memiliki berbagai sektor bisnis yang menjadikan The Rock punya kekayaan fantastis.
Dengan ketenarannya yang makin meningkat di Hollywood, The Rock menciptakan kerajaan bisnis dan melakukan banyak investasi selama bertahun-tahun.
Lantas, apa saja bisnis The Rock? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
1. Seven Bucks Production
Didirikan pada tahun 2012 bersama sang mantan istrinya yaitu Dany Garcia, Seven Bucks Production telah menjadi perusahaan produksi yang terlibat dalam pembuatan konten orisinal untuk televisi, film, teknologi baru, dan jaringan digital untuk berbagai platform.
Baca Juga
Nama Seven Bucks Productions mereferensikan jumlah uang tunai yang dimiliki Johnson di sakunya setelah dia dibebaskan dari Liga Sepak Bola Kanada pada tahun 1995 dan sebelum dia menandatangani kontrak dengan Federasi Gulat Dunia (WWF, sekarang WWE)
Bahkan, perusahaan ini sebagian besar memproduksi berbagai proyek, yang berhubungan langsung dengan daftar film Johnson. Beberapa proyek populer yang dirilis di bawah bendera Seven Bucks Productions antara lain Red Notice, Young Rock, Jungle Cruise, Jumanji: Welcome To The Jungle, Jungle Cruise, Ballers dan Black Adam.
2. Athleticon
Sebuah acara kebugaran bernama ‘Athleticon’ adalah bisnis besutan Dwayne Johnson dan Danny Garcia yang dirilis pada tahun 2020.
Athleticon akan mencakup kompetisi, panel, pertunjukan langsung, dan pemutaran perdana eksklusif. Selain itu, akan ada sejumlah fasilitas, di mana seseorang dapat konsultasi nutrisi, hidup sehat, teknologi olahraga, dan kebugaran di acara tersebut. Athleticon akan fokus pada kombinasi atletik, kebugaran, dan hiburan dengan menghadirkan sejumlah tamu istimewa
3. Teramana Tequila
Teramana Tequila adalah bisnis Dwayne Johnson yang dia luncurkan pada akhir tahun 2020. Selama bulan-bulan awal, Teramana menjual dua tequilas: Blanco dan Reposado. Minuman ini sangat laku di pasaran, terbukti perusahaan tequila mengalami penjualan yang sangat tinggi hingga $3,5 miliar atau setara dengan Rp54 triliun.
4. Aplikasi Acrons
Salah satu bisnis milik The Rock adalah Acorns, sebuah aplikasi investasi mikro yang terhubung ke kartu debit dan kredit. Cara kerja aplikasi ini adalah dengan memutarkan uang. Misalnya, jika Anda ingin membeli barang (secara online) sebesar Rp100.000, Acorns akan menambahkan biayanya hingga Rp150.000. Sisa uang itu nantinya akan diinvestasikan ke saham atau obligasi yang Anda miliki.
Acorns bermaksud untuk menyederhanakan dan mengungkap proses investasi melalui aplikasi seluler yang revolusioner. Fitur yang mudah digunakan dan ramah pengguna.
Saat dunia telah bergeser ke arah digitalisasi, Johnson membuat langkah cerdas dengan melakukan kemitraan di investasi mikro Acorns pada tahun 2020. Adanya keunggulan, di mana Acorns membaca kebiasaan belanja kartu Anda dan memberikan keuntungan instan, menjadikan aplikasi ini digemari banyak kalangan.
5. Project Rock
Pada tahun 2018, Dwayne Johnson meluncurkan Project Rock di bawah label Under Armour untuk merilis koleksi sepatu sneakers yang khas. Bahkan, 30 menit setelah peluncuran Project Rock 1, semua sneakers terjual habis.
Under Armour dan Johnson terus berkolaborasi dalam berbagai proyek dan meluncurkan Project Rock x UFC BSR 2 pada tahun 2022. Sepatu ini diberi nama sesuai dengan frase ikonik The Rock, Blood, Sweat, dan Respect.
6. ZOA Energy
Molson Coors Beverage, sebuah perusahaan bir melakukan kerja sama dengan tim Johnson untuk merilis minuman ZOA Energy. Seperti yang disebutkan oleh CNBC, Johnson terus membagikan foto dirinya sedang menikmati minuman ZOA, dan promosinya telah membantu meningkatkan penjualan. Minuman berenergi tersebut dijual di 26.000 lokasi dengan 100.000 titik distribusi.
7. Salt & Straw
Salt & Straw adalah perusahaan es krim yang berbasis di Portland, Oregon. Perusahaan ini diluncurkan pada tahun 2011 oleh sepupu Kim Malek dan Tyler Malek, mengajak kolaborasi Dwayne Johnson dengan cara bergabung dalam serangkaian perilisan rasa es krim eksklusif selama liburan tahun 2021.
Johnson sendiri menjuluki dirinya sebagai Dwanta Clause, menciptakan lima rasa yang terinspirasi dari makanan curangnya yang sering terlihat di media sosial. Strategi penjualan ini berhasil dengan sangat baik, sehingga The Rock kembali diajak untuk berkolaborasi untuk edisi 2022.
8. XFL
Liga kecil sepak bola XFL pertama kali diluncurkan pada tahun 2001 di bawah kepemilikan Vince McMahon tetapi segera ditutup. Sayangnya. pada 2018, McMahon mengalami kebangkrutan selama pandemi COVID-19.
Alhasil, Johnson dan timnya membeli XFL seharga US$15 juta atau setara dengan Rp232 miliar dan mulai mengerjakan pengembangan struktur permainan. The Rock membuat kesepakatan dengan NFL dan kemungkinan akan memulai kamp pelatihan pada tahun 2023.
Selain itu, Dwayne Johnson memperoleh pendapatan yang cukup besar dari saluran YouTube-nya karena mengumpulkan jutaan penayangan pemirsa. Selama lima tahun terakhir, The Rock secara konsisten melakukan investasi pada startup potensial yang mendapatkan peningkatan penjualan saat dia berbagi cerita tentang usaha tersebut dengan 352 juta pengikutnya di Instagram.