Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Bisnis Wendy's, Restoran Burger Siap Saji yang Melegenda Sejak 90-an

Simak perjalanan bisnis restoran fastfood Wendys yang cabangnya di PIM akan tutup bulan ini setelah sejak 1991 beroperasi.
Ilustrasi gerai Wendy's
Ilustrasi gerai Wendy's

Bisnis.com, JAKARTA - Kabar soal restoran Wendy’s tutup permanen di Pondok Indah Mall pada tanggal 13 Januari 2023 terus menuai sorotan publik. Pasalnya, cabang pertama Wendy’s telah hadir di tempat tersebut sejak tahun 1991. 

Adapun, pengumuman atas penutupan ini diunggah melalui Instagram resmi @wendysindo yang mengatakan bahwa gerai Wendy’s di PIM telah menutup layanannya secara permanen, namun pelanggan tetap bisa menikmati di beberapa outlet lainnya, seperti Gandaria City, Transmart  Cilandak dan Transmart Lebak Bulus. 

Lantas, seperti apa sebenarnya perjalanan bisnis restoran Wendy’s yang terkenal akan sajian klasik burger alias old-fashioned burgernya yang melegenda? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya 

Awal Mula Restoran Wendy's

Perjalanan bisnis Wendy’s di awali atas kecintaan Dave Thomas terhadap menu hamburger. Diketahui, dirinya tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengunjungi setiap kedai hamburger yang dia temukan. Namun, seorang teman menyebutkan bahwa sulit mendapatkan makan siang yang enak di pusat kota Columbus dan sosoknya pun menangkap hal tersebut menjadi sebuah peluang bisnis.

Alhasil, Dave Thomas membangun restoran pertama Wendy’s di Columbus, Ohio, pada tahun 1969. 

Filosofi nama restoran cepat saji Wendy’s ternyata berasal dari nama putri sang pendiri Dave Thomas, yakni Wendy Thomas. Wendy’s merupakan restoran cepat saji skala internasional yang mengandalkan menu burger dan ayam goreng tepung renyahnya.

Bahkan, soal logo bisnis Wendy’s yang sangat ikonik, di mana memuat gambar kartun seorang gadis berambut merah yang tersenyum adalah representasi dari penampilan sang putri itu sendiri. 

Perkembangan Bisnis Wendy’s

Sejak awal, Dave mempunyai misi menjadikan Wendy’s dapat memberikan layanan makanan cepat dan lezat, dalam suasana keluarga. Tak heran, Wendy's menjadi terkenal dan terus ramai peminat, sehingga pendapatannya pun terus melonjak setiap tahunnya.

Lalu, pada November 1970, Dave membuka restoran kedua, juga di Columbus. Restoran ini memiliki jendela drive-thru modern pertama di antara restoran cepat saji lainnya di Amerika saat itu.

Wendy’s berkembang dengan cepat setelah pembukaan restoran keduanya. Pada 1976, Wendy’s telah membuka waralaba sebanyak 500 restoran, termasuk beberapa di Kanada. Hingga akhirnya, Wendy's go public, di mana perusahaan ini menerbitkan satu juta lembar saham pertamanya di bursa NASDAQ, dengan harga US$28 atau untuk saat ini setara dengan Rp422.307 per lembar.

Dua tahun kemudian, perusahaan telah membangun 1.000 restoran, dan pada tahun 1979, perusahaan mengoperasikan lebih dari 1.500 restoran, termasuk beberapa di Meksiko.

Kemudian, pada tahun 1980, perusahaan telah mencapai 2.000 restoran  Semenjak itu, Mei 1981 saham Wendy’s terdaftar di New York Stock Exchange, menggunakan simbol perdagangan "WEN".

Menginjak tahun 2001, Wendy's terus berkembang dan sudah memiliki 6.000 restoran di seluruh dunia. pada tahun 2002, Thomas menghembuskan napas terakhirnya. Bisnisnya pun diambil alih oleh Wendy dengan melakukan sejumlah perubahan untuk beradaptasi dengan transformasi global, mulai dari mengkontemporasikan merek hingga pengalaman pelanggan. Bahkan, mendesain restoran baru yang berani, inovasi produk, serta iklan dan media digital yang menarik adalah beberapa perubahan yang mulai dilihat pelanggan.

Adapun, per 31 Desember 2018, Wendy's menjadi rantai makanan cepat saji hamburger terbesar ketiga di dunia dengan 6.711 lokasi, setelah Burger King dan McDonald's.

Perkembangan Wendy’s di Indonesia

Ketika Wendy’s memasuki pasar Indonesia pada tahun 1991, diketahui pada tahun 2006 terjadi pengambil alihan pemegang hal waralaba, dari yang sebelumnya PT Wendy Citrarasa menjadi Sierad Produce. 

Kemudian pada tahun 2012, pemegang hak waralaba Wendy’s di Indonesia diambil alih oleh Trans Corp, yang merupakan anak perusahaan CT Corp. 

Keputusan untuk ditutupnya Wendy’s di PIM mengundang kesedihan tersendiri bagi pengunjung setianya. Hal itu disampaikan lewat komentar di sosial media perusahaan. 

“Wendy’s jadi restoran pertama saya makan bersama keluarga dan alm mama slalu klo saya atau keluarga maen ke PIM mau makan dimana harus bungkus potato broccoli and chesse, Thank Wendys for sweet memory,” ungkap salah satu warganet @andrewrbm, Senin (16/1/2023).  

Tak hanya itu, ungkapan sedih juga disampaikan oleh warganet lainnya, @rizkamirlina

“Waduh, Wendy's pertama saya. Seumur-umur pertama kali nyoba Wendy's tahun '98 di PIM. Terima kasih, Wendy's PIM yang sudah menjadi bagian masa-masa kuliah saya,” katanya. 

Hingga saat ini Wendy’s Indonesia telah memiliki cabang sebanyak 60 gerai yang tersebar di kota besar di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper