Bisnis.com, JAKARTA - Ayam goreng siap saji banyak macamnya di Indonesia.
Kebanyakan adalah produk asing seperti KFC dan McDonald's.
Tapi, nyatanya ada produk lokal yang juga populer yakni Richeese Factory.
Sering disangka produk dari luar negeri, nyatanya Richeese Factory adalah restoran cepat saji yang berasal asli dari Indonesia, dimiliki oleh pengusaha lokal asal Kota Bandung, Jawa Barat.
Berdiri pada 8 Februari 2011, PT Richeese Kuliner Indonesia (RKI) yang memiliki dan mengelola Quick Service Restaurant (QSR) bernama Richeese Factory membuka gerai pertamanya di Paris Van Java Mall, Bandung.
Berbeda dari restoran ayam cepat saji lainnya, Richeese Factory menghadirkan menu khas ayam dengan saus pedas hingga lima level, dan saus keju khas Richeese, serta minuman Pink Lava yang menjadi favorit banyak orang.
Baca Juga
Dengan terobosan menu yang inovatif, Richeese Factory sebagai merek tuan rumah cepat bersaing dengan merek-merek restoran cepat saji global, yang mana lebih dulu menguasai restoran cepat saji di Tanah Air.
Di samping mennyuguhkan menu yang khas, penampilan gerai restoran yang kekinian dan bergaya industrial membuatnya kerap menjadi opsi tempat makan yang nyaman untuk keluarga dan anak-anak.
Perkembangannya yang pesat membawa Richeese Factoru memiliki 238 titik gerai per Oktober 2023, yang menyebar di wilayah Indonesia, serta di Kuala Lumpur, Malaysia.
Asal Nama "Richeese Factory"
Nama "Richeese" pada merek Richeese Factory berasal dari produk andalan dari perusahaan terafilisasinya, PT Kaldu Sari Nabati Indonesia (KSNI), yaitu wafer Richeese Nabati.
Nama Richeese juga dipilih untuk menggambarkan bahwa cita rasa keju Richeese yang khas dari Nabati Wafer, hadir dalam bentuk saus keju.
Terus Berekspansi
Selain membuka banyak gerai, tak hanya di Indonesia tapi juga hingga ke negeri jiran, Malaysia. Nabati Grup juga terus melakukan ekspansi untuk brand Richeese.
Nabati Group sebagai induk usaha, juga melakukan diversifikasi ke lini produk minuman AMO pada 2021, serta meluncurkan produk Richeese Mi Instan sekitar akhir tahun lalu.
Nabati Group juga merupakan perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk-produk makanan ringan, seperti Nabati Wafer, Nextar, Siip, Ahh, dan Time Break.
Secara total, kelompok usaha yang berkantor pusat di Bandung ini memiliki sembilan unit bisnis, meliputi fast moving consumer goods (FMCG), restoran cepat saji, logistik dan distribusi, e-commerce, digital, hingga perusahaan retail.
Dalam kurun waktu relatif singkat, Nabati Group juga telah berhasil go global dengan menancapkan kuku bisnisnya di lebih dari 25 negara di dunia, di antaranya Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, China, India, Nigeria, hingga Timur Tengah.