Bisnis.com, JAKARTA - Tongkat estafet keluarga Lukminto tengah dipegang oleh generasi kedua.
Hal ini merujuk pada pengumuman resmi, di mana Iwan Kurniawan Lukminto ditunjuk sebagai presiden direktur baru, menggantikan sang Kakak yaitu Iwan Setiawan yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama, Jumat, (17/3/2023)
Sebagai kerajaan bisnis teksil terbesar di Asia Tenggara, nyatanya kakak beradik ini juga dikenal agresif meraup untung dari lini bisnis yang terdiversifikasi, mulai dari hotel hingga wisata.
Tak heran, jika kekayaan keluarga Lukminto berhasil mereka sulap hingga mencapai US$515 juta atau setara dengan Rp7,8 triliun.
Lantas, apa sajakah bisnis yang dimiliki oleh keluarga Lukminto? berikut ulasannya.
1. Industri Tekstil
Awalnya, Sritex hanyalah sebuah usaha dagang atau UD Sri Redjeki yang didirikan oleh sang Ayah, Lukminto untuk memproduksi kain mentah dan bahan putihan di Solo pada 1966.
Baca Juga
Lalu, selang beberapa tahun, Sritex mulai merintis bisnis secara bertahap dan mengawali kesuksesannya pada 1994, ketika perusahaan ini mampu memproduksi seragam militer untuk Jerman dan NATO dengan kualitas yang tinggi.
Melihat potensi pasar yang menjanjikan, akhirnya Lukminto memperluas pabrik secara terintegrasi, untuk empat lini produksi, yakni pemintalan, penenunan, penyelesaian, dan garmen.
Saat ini, melalui PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) telah mengakuisisi beberapa perusahaan, seperti PT Sinar Pantja Djaja (SPD) yang berlokasi di Semarang.
Lalu ada, PT Primayudha Mandirijaya yang memproduksi berbagai macam benang putih mentah untuk produksi kain tenun dan rajutan yang cocok untuk pakaian jadi, perabotan, dan sektor industri dengan menggabungkan pemintalan Ring and Vortex (MVS).
Selain itu, adapula PT Bitratex Industries yang memproduksi benang dan sudah melayani pasar internasional ke lebih dari 50 negara.
PT Senang Kharisma Textile juga merupakan perusahan yang bergerak produksi tenun.
2. Industri Kertas
Melansir dari Forbes, PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT) adalah perusahaan industri kertas. Perusahaan menyediakan karton box, paper tube, dan paper cone.
3. Investasi dan Grosir
Melansir dari Singapore Exchange, Sritex juga mendirikan Golden Legacy Pte Ltd, Golden Mountain Textile, Trading Pte Ltd, di mana perusahaan ini bergerak di bidang investasi dan perdagangan grosir yang berada di Singapura.
4. Perhotelan
Melansir dari Forbes, melalui anak perusahaan PT Wisma Utama Binaloka, Sritex Group akan mengoperasikan sejumlah hotel dan restoran, termasuk Diamond, Grand Orchid, dan @Hom serta satu hotel Grand Quality di Yogyakarta. Lalu, dua hotel Holiday Inn Express di Yogyakarta dan Bali. Serta, hotel Holiday Inn, Holiday Inn Express, dan Horison, dan Solo Mansion.
5. Pariwisata
Melansir dari situs resmi, Tumurun Private Museum merupakan museum pribadi yang dikelola keluarga Lukminto di Surakarta. Nama museum ini berasal dari kata turun-temurun yang berarti 'mewariskan dari generasi satu ke generasi lainnya'.
Pendirian museum ini dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan kepada sang ayah yang juga seorang kolektor dan penikmat karya seni. Barang yang dipamerkan juga merupakan koleksi pribadi milik keluarga besar Lukminto.