Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Buka Bisnis Katering Ramadan dan Lebaran, Cuan Maksimal dari Makanan

Peluang bisnis katering saat Ramadan dan Lebaran sangatlah menjanjikan. Ini tips suksesnya.
Katering. /Bisnis.com
Katering. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis katering saat Ramadan dan Lebaran menjadi peluang bisnis yang terasa menggiurkan, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim. 

Selama Ramadan, banyak orang yang menjalankan puasa dari fajar hingga maghrib, dan mereka biasanya akan berbuka puasa bersama keluarga atau teman-teman.

Sementara pada momen Lebaran, kaum muslim yang merayakan Idul Fitri atau Lebaran bersama keluarga dan sahabat biasanya membutuhkan hidangan khas lebaran yang lezat. 

Dengan memulai bisnis katering kala Ramadan dan Lebaran, dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar, bukan tak mungkin seseorang kemungkinan besar dapat meraup pendapatan yang melimpah. 

Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan agar bisnis yang dijalankan berjalan sukses dan menguntungkan.

1. Rencanakan menu

Tawarkan menu yang beragam dan sesuai dengan selera pasar yang dituju. Pastikan untuk mempertimbangkan variasi masakan lokal dan internasional, serta makanan yang cocok untuk orang yang berpuasa.

Bisnis katering Ramadan dapat menawarkan menu-menu yang beragam untuk berbuka puasa, mulai dari hidangan pembuka seperti kurma dan kolak, hidangan utama seperti nasi goreng, sate, dan sup, hingga hidangan penutup seperti es buah dan kue-kue tradisional.

Sementara untuk momen lebaran, biasanya permintaan masyarakat cenderung melonjak naik pada sejumlah menu, seperti ketupat, opor ayam, rending, dan kue-kue khas lebaran lainnya.  

Tentukan menu yang ingin ditawarkan, mulai dari hidangan pembuka, makanan utama, hingga hidangan penutup. Pastikan menu yang ditawarkan beragam dan menarik untuk pelanggan.

2. Tentukan pasar yang ingin dituju

Tentukan pasar yang ingin dituju, apakah akan menawarkan jasa katering untuk individu, kelompok kecil, atau bahkan acara besar seperti pesta atau acara perusahaan.

3. Cari supplier

Harga bahan baku makanan di toko satu dengan lainnya mungkin tidak jauh berbeda. Tapi, jika berniat memulai bisnis katering, otomatis harus mempersiapkan bahan baku dalam jumlah banyak. 

Meskipun perbedaan harganya sangat kecil, akan tetapi jika jumlah pesanan meningkat, maka biaya stok bahan baku akan terasa berat. Sehingga penting, memilih supplier yang punya harga terjangkau agar bisa menekan modal menjadi lebih sedikit.

Selain memilih toko yang menyediakan bahan-bahan paling murah, penting juga untuk memikirkan kualitasnya. Jangan sampai membeli di supplier yang menjual bahan baku tidak segar bahkan busuk.

4. Tentukan harga yang sesuai

Harga merupakan salah satu pertimbangan utama bagi pelanggan untuk mengambil keputusan. Tentukan harga yang sesuai dengan menu yang ditawarkan dan pasar yang dituju. 

Apabila Anda masih jadi ‘pemain baru’ dalam bisnis katering, usahakan untuk tidak mematok harga yang terlalu tinggi yang setara dengan bisnis katering yang sudah lebih mapan. Jika memang memungkinkan, tentukan harga yang lebih rendah untuk menarik pelanggan

5. Lakukan promosi

Ketika menjalankan bisnis katering, seseorang tidak perlu menyewa toko. Anda cukup melakukan promosi dengan menggunakan media sosial, brosur, atau iklan online untuk menjangkau calon pelanggan. 

Biasanya katering membuat menu dalam bentuk paket, yang berisi makanan, minuman, snack dan dessert. Cobalah untuk menyusun paket yang menarik dengan memadupadankan berbagai masakan yang cocok cita rasanya satu sama lain. Selain dapat menekan biaya, membuat menu dalam bentuk paket juga memudahkan pelanggan untuk memilih.

6. Persiapkan modal

Persiapkan modal yang cukup untuk memulai bisnis katering, seperti membeli bahan baku, peralatan masak, dan membayar gaji karyawan. Penting juga untuk menyesuaikan modal dan kemampuan. Jika memang skala usaha katering masih dalam skala usaha rumahan, ada baiknya gunakan modal yang tidak terlalu besar.

Lalu, saat mempekerjakan karyawan, berilah training terlebih dahulu. Jangan sampai karyawan-karyawan yang direkrut memberikan pelayanan yang buruk, misalnya kurang ramah, makanan pesanan salah, atau bahkan katering tiba tidak tepat waktu,

7. Lakukan pengadaan barang

Lakukan pengadaan barang yang diperlukan, seperti peralatan masak, perlengkapan makan, dan alat pengiriman, salah satunya transportasi. 

8. Perhatikan kualitas dan keamanan makanan

Pastikan makanan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan aman untuk dikonsumsi. Makanan yang disajikan juga haruslah enak, bergizi, dan sesuai dengan harga yang ditawarkan, sehingga pelanggan akan kembali menggunakan jasa katering.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper