Bisnis.com, JAKARTA - Prototipe merupakan elemen yang sangat penting dalam sebuah bisnis. Istilah "prototipe" sering digunakan dalam konteks produk atau teknologi baru yang masih dalam tahap pengembangan dan belum siap untuk dipasarkan.
Dengan membuat prototipe, Anda dapat mengidentifikasi masalah dan memperbaikinya sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar.
Sebagai contoh, bisnis kecil yang ingin meluncurkan aplikasi mobile dapat membuat prototipe aplikasi tersebut untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna sebelum melakukan pengembangan lebih lanjut. Dengan memperhatikan proses pengujian prototipe yang efektif, bisnis kecil dapat meningkatkan kemungkinan kesuksesan produk mereka.
Pembuatan prototipe juga dapat membantu Anda menghemat biaya dan waktu, karena masalah dapat diidentifikasi dan diperbaiki sebelum produk benar-benar diluncurkan.
Lantas, seperti apa tips untuk membuat prototipe yang efektif? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya:
1. Perjelas tentang apa yang ingin Anda uji
Menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur sangat penting untuk mencapai hasil yang dapat ditindaklanjuti.
Selain itu, membuat persona pengguna juga sangat membantu dalam proses pembuatan prototipe. Dengan memahami cara pengguna berinteraksi dengan produk, kita dapat membuat alur pengguna yang lebih baik dan membuat prototipe yang lebih dekat dengan produk akhir yang diinginkan.
Hal ini juga membantu kita untuk menghemat waktu dan biaya dalam proses pengembangan produk.
2. Jangkau orang yang tepat
Memilih audiens sangat penting dalam pengujian prototipe agar berhasil. Audiens yang tepat akan membantu kita mengidentifikasi masalah dan memperbaiki produk agar lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Menargetkan kumpulan penguji yang beragam juga haruas dipertimbangkan, lantaran dengan menjangkau audiens yang berbeda, kita dapat memperoleh sudut pandang yang berbeda dan mengetahui apakah produk kita dapat diterima oleh berbagai pengguna.
Kiat lainnya dalam membuat prototipe efektif adalah melakukan pengujian secara berkala. Dengan melakukan pengujian prototipe secara teratur, kita bisa memastikan bahwa produk kita tetap relevan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
3. Menguji prototipe di lingkungan yang berbeda
menguji produk Anda di berbagai lingkungan dan pengaturan dapat membantu Anda memahami cara pelanggan potensial Anda menggunakan produk Anda dan memberi Anda kesempatan untuk mengidentifikasi masalah potensial dan kesempatan untuk peningkatan.
Hal tersebut dapat membantu Anda memahami apakah produk Anda bekerja dengan baik di platform dan perangkat yang berbeda.
4. Buat rencana uji yang ditindaklanjuti
Buatlah rencana pengujian yang dapat ditindaklanjuti untuk memastikan bahwa setiap sesi pengujian Anda memiliki tujuan yang jelas dan konsisten. Hal ini dapat membantu mempercepat dan mengoptimalkan proses pengujian Anda serta memastikan pengujian yang konsisten.
5. Kumpulkan umpan balik yang tidak bias
Gunakan pengguna acuan yang representatif dengan memilih kelompok pengguna yang mencakup berbagai latar belakang dan preferensi, sehingga pengujian produk mencakup banyak sudut pandang yang berbeda.
Hindari hanya mengandalkan teman atau keluarga untuk menjadi pengguna acuan, karena hal ini dapat memunculkan bias pada hasil pengujian.
Selain teknologi, Anda dapat mengumpulkan data dengan berbagai cara seperti survei, wawancara, atau pengamatan langsung. Dengan menggunakan berbagai metode, Anda dapat memperoleh perspektif yang lebih luas dan mengurangi kemungkinan bias dalam data.