Bisnis.com, DENPASAR — Bali memiliki segudang UMKM level dunia yang masih jarang diketahui khalayak. Salah satunya adalah PT. Bali Rambut Mandiri atau Baliwig yang berlokasi di Kabupaten Bangli. Produsen wig (rambut palsu) ini merupakan langganan sejumlah pertunjukan teater dunia.
Usaha ini dirintis oleh Ida Bagus Sidhayatra. Pria berusia 48 tahun, yang sering disapa Pak Bagus ini menuturkan usahanya bermula dari keyakinannya akan kemampuan warga lokal yang tidak kalah dengan orang luar negeri. Keyakinan itu muncul ketika dirinya bekerja di perusahaan wig milik warga negara asing di Bali.
“Dulu ada doktrin, kalau tidak orang asing yang menjual tidak akan laku. Saya merasa anggapan itu sepertinya tidak benar. Bisa kok kita orang lokal maju sendiri,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (19/05/2023).
Tekad itu dia wujudkan dengan keluar dari tempat kerja yang telah dinaunginya selama 15 tahun. Dia kemudian mendirikan usaha sejenis bersama teman-temannya pada 2018. Keputusan memilih usaha wig (rambut palsu) karena berbekal kemampuan di perusahaan sebelumnya. Walhasil usaha ini hanya memproduksi wig sesuai pesanan dan buatan tangan alias handmade.
Keputusan tidak memproduksi wig secara masal atau mass production yang dijual di toko-toko, karena alasan ingin menghasilkan karya yang dibuat dari hati. Pertimbangan lainnya, ingin membidik pasar industri teater dan perfilman. Segmen ini membutuhkan produk spesifik, waktu pengerjaan yang lama, serta jiwa seni yang tinggi dari tangan-tangan terampil perempuan-perempuan Bali, untuk hasil yang mendekati realistis. Pembuatannya menghabiskan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu untuk menghasilkan 1 biji wig rambut natural. Selain wig, produk yang dihasilkan juga berupa kumis palsu dan jenggot palsu.
Tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan pesanan awal. Berbekal dari jejaring di industri wig, dia langsung mendapatkan pesanan dari klien yang sudah dikenal dari Eropa dan Amerika. Karena hasilnya bagus, klien tersebut akhirnya terus memesan hingga sekarang. Berawal dari dua klien tersebut, produk Baliwig dikenal di sejumlah negara seperti Amerika, Australia, Jepang, UEA, beberapa negara di Eropa, hingga Tanah Air.
Khusus di Indonesia, karya Baliwig digunakan beberapa film. Contohnya, film Susi Susanti yang dibintangi oleh Laura Basuki, dan Imperfect yang dibintangi Jessica Mila.Beberapa film lainnya seperti Sri Asih, Asih2, Gatotkaca, Ateng, dll, juga menggunakan wig produksi Baliwig. Sejumlah artis luar negeri juga banyak, tetapi karena perjanjian maka tidak boleh diungkapkan identitasnya.
Menurut Bagus, salah satu faktor cepatnya berkembang bisnis perusahaanya karena dampak digitalisasi. Lewat postingan di Instagram, beberapa penata rambut atau hairdresser banyak yang merekomendasikan. Klaim itu didasarkan banyaknya permintaan lewat pesan di aplikasi pertemanan tersebut. Rerata, rekomendasi diberikan oleh penata rambut artis-artis terkenal di luar negeri.
“Banyak yang DM [direct message] di Instagram, tapi tidak semua saya balas karena untuk memenuhi permintaan klien saja sudah banyak,” jelasnya.
Besarnya pengaruh digitalisasi tersebut memberi dampak positif terhadap pesanan. Walhasil, dari jumlah awal pekerja hanya 7 orang, saat ini sudah memiliki sebanyak 50 pekerja yang sebagian besar merupakan perempuan. Baliwig kini mampu memproduki hingga 100 wig custom per bulan dengan rentang harga Rp2 juta per biji hingga Rp10 juta per biji.
“Sekarang ini setidaknya kami sudah membuktikan bahwa orang lokal juga mampu bersaing dengan orang asing,” tuturnya.
Diakuinya saat ini tantangan industri wig hanya pasokan bahan baku. Untuk membuat wig berkualitas internasional, bahan material rambut serta beberapa bahan baku lainnya, sekitar 60 persen harus diimpor dari luar negeri. Jenisnya adalah human hair, baik Euro hair maupun Indian hair, serta bahan tile untuk pembuatan alas wig. Terkait persaingan, dia optimistis kualitas wig produksinya masih lebih baik dibandingkan produk sejenis dari China, Filipina, Pakistan dan India.
Kunci keberhasilnya juga berkat bantuan permodalan dari BRI Cabang Bangli. Baliwig merupakan nasabah KUR BRI. Berkat dukungan dana KUR tersebut, Baliwig mampu memperluas kantornya di daerah Cempaga, Kabupaten Bangli. Sehingga karyawannya dapat nyaman bekerja secara teliti.
Bagus menyatakan memilih salah satu bank himbara ini dikarenakan memiliki moto sama yaitu melayani dengan hati. Alasan lainya adalah karena keberaadan BRI ada hingga pelosok daerah. Dia membandingkan dengan keberadaan jasa logistic yang melayani pengiriman ke luar negeri saja tidak ada yang menjangkau usahanya di pelosok Bangli.
Regional CEO BRI Denpasar, Recky Plangiten mengungkapkan, sektor produktif seperti yang Baliwig lakukan merupakan salah satu bidikan pihaknya untuk disalurkan KUR pada 2022 lalu. Sektor ini pula yang mendominasi penyaluran di Bali.
Menurutnya, respon positif dari masyarakat akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah ini menyebabkan penyerapan KUR di wilayah Bali, NTB, dan NTT dapat dimaksimalkan. Respon tersebut disambut baik oleh BRI dengan memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan KUR baik yang diajukan melalui Unit Kerja BRI maupun secara online.
Pada tahun 2023 ini, BRI Bali menargetkan penyalurkan KUR Mikro sebesar Rp6 triliyun untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT. Kami optimistis jumlah ini dapat diserap dengan cepat karena masih tingginya antusiasme masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka. Apalagi suku bunga yang ditawarkan sangat rendah, mulai 6 persen per tahun dengan jangka waktu maksimal sampai dengan 5 tahun.
“Segmen penyalurannya masih sama, bisa untuk pertanian, perikanan, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan garam rakyat, pariwisata, jasa, maupun perdagangan,” jelas Recky.