Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bisnis Kaesang Pangarep kian tereskpos seiring dengan kabar soal dirinya yang bakal maju sebagai politisi. Bahkan, diketahui beberapa di antaranya membuka kemitraan.
Salah satunya adalah Markobar 1996, di mana bisnis ini awalnya dimiliki oleh sang anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming. Namun kala dirinya memilih maju pencalonan Walikota Surakarta pada 2019.
Dengan segera, Gibran pun menyerahkan sejumlah usaha kepada sang adik.
Melansir dari situs perusahaan, kini melalui PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat, perusahaan akselarator ini pun menaungi seluruh brand F&B milik Kaesang, mulai dari Sang Pisang, Yang Ayam, hingga Markobar.
Profil Bisnis Markobar 1996
Sebenarnya, Markobar 1996 ini bukanlah usaha yang dirintis oleh Gibran sejak awal.
Mulanya bisnis ini milik Arif Setyo Budi yang memutuskan untuk melanjutkan bisnis martabak ayahnya dan memberikan inovasi baru pada produk martabak tersebut pada 2014.
Baca Juga
Setahun berjalan, Arif Setyo Budi memulai usahanya dan mendapatkan tanggapan positif dari pasar terhadap martabak inovatif yang dia tawarkan.
Kemudian, usai mendapat respon positif dari pasar. Pada akhirnya, Gibran pun bergabung menjadi rekan mitra dalam bisnis Markobar pada 2015.
Markobar terus berfokus pada pengembangan dan inovasi di bidang kuliner, khususnya martabak manis dengan aneka topping.
Saat ini, bisnisnya telah berkembang dengan membuka banyak cabang di berbagai kota. Melansir dari Instagram resminya, saat ini Markobar memiliki 11 cabang yang tersebar di beberapa kota. Mulai dari Surakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Makassar dan Jakarta
Syarat Franchise Bisnis Markobar 1996
1. Ruko atau rumah
2. Plug-in dengan cafe yang menjual makanan lain
3. Foodcourt area
4. Harus tersedia sumber daya listrik dan kelancaran air yang memadai
5. Menyediakan fasilitas parkir yang memadai
Rincian Biaya dan Fasilitas Franchise Bisnis Markobar 1996
1. Biaya Total
Pihak manajemen memberikan tiga pilihan dengan biaya total yang berbeda.
Pada penawaran pertama, total biaya franchise adalah Rp55 juta, yang sudah termasuk franchise fee/biaya merek bernilai Rp35 juta dan berlaku selama satu tahun.
Sementara pada penawaran kedua, totalnya biaya keseluruhan adalah Rp114 juta dengan franchise free bernilai Rp94,5 juta yang berlaku selama tiga tahun.
Lalu, pada penawaran ketiga adalah Rp160juta, di mana biayanya ini sudah termasuk franchise free bernilai Rp140 juta yang berlaku selama lima tahun.
2. Kitchen Equipment Set
Setiap penawaran franchise, pihak manajemen telah memberikan kitchen equipment set secara lengkap yang mencakup loyang, peralatan memasak, dan POS kasir. Hal ini memudahkan calon mitra dalam memulai usaha mereka dengan peralatan yang sudah disediakan.
Namun, perlu diingat bahwa mesin adonan, showcase, dan tabung gas harus disiapkan sendiri oleh mitra.
3. Pasokan Bahan Baku
Dengan besaran modal yang ada, pihak Markobar pun turut memfasilitasi biaya bahan yang lengkap dengan topping. Ini berarti calon mitra akan mendapatkan pasokan bahan yang diperlukan untuk mengoperasikan usaha mereka, termasuk berbagai topping yang diperlukan dalam produk mereka.
Skema ROI
Berdasarkan laporan kemitraan yang didapatkan Bisnis, terdapat skema Return on Investment (ROI) dengan omzet sebesar Rp3 juta per 30 pack per hari.
Jadi, jika dikatakan bahwa omset yang diperoleh adalah 90.000.000, itu berarti total omset dari menjual produk sebanyak 30 pack per hari selama 30 hari setiap bulan selama enam bulan berturut-turut.
Jumlah pack terjual per bulan = 30 pack/hari × 30 hari = 900 pack/bulan
Jadi, total omset selama periode enam bulan adalah:
Total omset = Omset per bulan × Jumlah bulan = Rp90.000.000 × 6 = Rp540.000.000
Dari omset tersebut, ada beberapa biaya yang perlu dikeluarkan. Pertama, biaya bahan baku sebesar 40 persen dari omset.
Dalam hal ini, biaya bahan baku sebesar 36.000.000 setiap bulan. Selanjutnya, terdapat biaya operasional sebesar 30 persen dari omset. Dalam hal ini, biaya operasional adalah 18.000.000 setiap bulan.
Terdapat juga biaya gaji sebesar 10 persen dari omset, yaitu sebesar 9.000.000 setiap bulan. Selain itu, ada biaya franchise fee sebesar 3 persen dari omset, yaitu 2.700.000 setiap bulan.
Setelah mengurangi semua biaya di atas dari omset, diperoleh laba sebesar 27 persen dari omset, yaitu sebesar 24.300.000 setiap bulan.
Dengan demikian, dalam skema ini, setelah mengurangi semua biaya, didapatkan laba sebesar 24.300.000 setiap bulan. Lalu, jika dikalikan selama enam bulan berturut-turut maka mitra mendapatkan Rp145.800.000.
Melansir dari Instagram resminya, untuk bisa mendapatkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi kontak yang tersedia.