Bisnis.com, JAKARTA - Peran perempuan di sektor tambang masih sangat minim, apalagi di posisi-posisi pimpinan.
Data S&P Global Commodity Insight 2023 menunjukkan bahwa dalam industri tambang, isu kesetaraan gender masih sulit diwujudkan.
Perempuan hanya mengisi 12,1 persen posisi eksekutif di antara 2.000 tambang yang ada secara global hingga April 2023, hanya naik 1,6 persen dari Oktober 2021.
Namun, salah satu perusahaan tambang nikel multinasional yang cukup moncer di Indonesia, PT Vale Indonesia Tvk. (INCO) punya Febriany Eddy. Siapa dan bagaimana sosok Febriany Eddy?
Perempuan yang akrab disapa Febri ini menjadi perempuan pertama di Tanah Air yang menjabat sebagai CEO pada sebuah perusahaan di industri pertambangan mineral. Ia telah berkarir di Vale selama hampir 14 tahun, di mana 11 tahun di antaranya adalah di Vale Indonesia sebelum resmi menjadi CEO & Presiden Direktur.
Dia juga memiliki rekam pengalaman kerja internasional selama hampir 22 tahun di industri finansial maupun pertambangan. Febri memulai karirnya bekerja di Pricewaterhouse Coopers di Jakarta selama 5,5 tahun dan 1,5 tahun di Amsterdam, Belanda.
Baca Juga
Perempuan kelahiran Palembang, 44 tahun lalu ini juga banyak terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan dan proyek-proyek internasional terkait dengan uji tuntas keuangan di lingkup Vale secara global.
Febri mengenyam pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) dan meraih titel MBA dari UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore ini.
Di Vale, Febri juga pernah menjabat sebagai Manajer Pengawasan Pembiayaan Proyek dan Evaluasi Keuangan Vale Indonesia selama 3 tahun.
Kemudian Febri pernah pula ditugaskan di kantor regional Vale Base Metals Asia Pasifik dan Afrika yang berbasis di Brisbane, Australia, selama 2,5 tahun. Di sana, dia bertanggung jawab terhadap operasional Vale Base Metals di Indonesia, Jepang, China, Taiwan, dan Afrika.
Kembali ke Indonesia, ia menjabat sebagai CFO Vale Indonesia pada 2018-2019, dan menjabat Deputy CEO selama 2 tahun, sebelum akhirnya dilantik menjadi CEO & Presiden Direktur.
Kiprah Febriany Eddy tersebut mengantarkannnya masuk dalam jajaran Top 25 Most Influential Women in Treasury in Asia Pacific 2015, sebagai satu dari sedikit perempuan di dunia yang menempati posisi paling strategis di industri pertambangan.
Ibu dari dua anak, Kyra dan Evan, juga pernah terpilih sebagai Asia’s Top Sustainability Superwomen 2019. Ia juga aktif menyuarakan kesetaraan, keberagaman, inklusi, dan keberlanjutan, melalui berbagai forum, seperti Women in Mining & Energy (WIME), dan Indonesia Business Council for Women Empowerment (IBCWE).