Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aguan, Pria di Balik Proyek Puluhan Miliar di PIK 2

Profil Sugianto Kusuma atau Aguan di balik proyek Aloha yang diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir
Sugianto Kusuma/Bisnis
Sugianto Kusuma/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Baru-baru ini nama Sugianto Kusuma atau kerap disapa Aguan ramai jadi perbincangan, usai salah satu proyeknya diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Padahal perusahaannya bukan perusahaan BUMN. 

Aguan, yang merupakan pendiri Agung Sedayu, baru saja meresmikan kawasan wisata kuliner bernama Aloha di PIK 2, Tangerang, pada Selasa (8/8/2023) lalu.  

Proyek itu mendapat pujian langsung dari Menteri BUMN Erick Thohir karena menjadi proyek sektor swasta yang berani investasi di industri kuliner di mana pemerintah seharusnya hadir. Dia juga berharap pemerintah bisa mencontoh proyek seperti ini. 

Dalam pembangunan proyek ini, Agung Sedayu Group menggelontorkan investasi senilai sekitar Rp60 miliar - Rp70 miliar. 

Di balik proyek besar ini ada nama Aguan atau Sugianto Kusuma yang merupakan pendiri perusahaan properti Agung Sedayu Group (ASG). 

ASG memiliki berbagai proyek properti dari mulai perumahan, pertokoan, apartemen, dan kawasan niaga hingga kawasan industri, yakni Sedayu Square, Green Sedayu Biz Park Cakung, dan Green Sedayu Biz Park Daan Mogot.  

Nama Aguan juga melegenda dalam dunia bisnis yang membuatnya masuk dalam deretan sembilan naga atau The Gang of Nine, julukan yang diberikan kepada para pengusaha yang memiliki gurita bisnis dan berpengaruh besar sejak masa Orde Baru. 

Pria kelahhiran Palembang, 9 Januari 1951 itu memulai karirnya dengan turut serta membangun perusahaan properti, yakni Grup Agung Podomoro pada 1970 bersama dengan Trihatma Kusuma Haliman.

Awal mulanya ASG merupakan perusahaan kontraktor untuk rumah pertokoan atau ruko. ASG dan Aguan kemudian cukup sukses dalam merintis bisnis pada segmen ruko, mereka lantas melanjutkan ekspansi pada bisnis properti komersial. 

Salah satu proyek yang membuat nama ASG semakin besar salah satunya adalah pembangunan Harco Mangga Dua pada 1991 yang merupakan mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia dan masih eksis hingga hari ini.

Tak puas dengan Mangga Dua, Aguan kemudian mengembangkan bisnis properti ASG dengan konsep one stop living. Dari sini ASG juga dikenal sebagai pengembang kawasan hunian terintegrasi. 

Beberapa produk kondang yang kemudian mereka luncurkan di antaranya adalah Taman Anggrek Residence, Kelapa Gading Square, Puri Mansion, Ancol Mansion, Grand Galaxy, hingga Green Sedayu Biz Park. 

Aguan juga dekat dengan pendiri Grup Mulia, Eka Tjandra, serta memiliki hubungan bisnis yang rekat dengan Tommy Winata hingga bersama-sama merintis Grup Artha Graha. 

Grup konglomerat Artha Graha ini melakoni bisnis lintas sektor, mulai dari properti, keuangan, argoindustri, perhotelan, pertambangan, media dan hiburan, ritel, hingga teknologi. 

Perusahaan tercatat memiliki porsi kepemilikan di sejumlah perusahaan pusat perbelanjaan dan properti. Beberapa di antaranya adalah Pacific Place, Menara Global, SCBD (Sudirman Central Business District), hingga Mal Artha Gading. 

Setelah berkiprah cukup lama di Agung Sedayu Group, Aguan kini telah menyerahkan sejumlah jabatan bisnisnya kepada garis keturunannya dan lebih banyak disibukkan mengurus sebuah yayasan bernama Yayasan Budda Tzu Chi Indonesia. 

Yayasan ini beberapa kali melakukan kegiatan amal seperti rehabilitasi terhadap sejumlah fasilitas sekolah di berbagai wilayah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper