Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Terpengaruh Krisis, Bisnis Mainan Bisa Jadi Pilihan Usaha Menguntungkan

Bisnis mainan masih bisa mendulang cuan karena tingginya angka pertumbuhan kelahiran setiap tahun.
Mainan anak edukatif./mainanak.com
Mainan anak edukatif./mainanak.com

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah gempuran penggunaan gadget atau gawai, permintaan mainan untuk anak-anak tergolong masih tinggi. 

Dengan tingginya jumlah populasi di Indonesia, termasuk pertumbuhan angka kelahiran setiap tahunnya, membuat kebutuhan mainan anak terus mengalir. 

Dari tingginya permintaan, berjualan mainan bisa menjadi peluang bisnis yang menarik untuk dicoba. 

Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia Sutijadi Lukas mengungkapkan peluang bisnis mainan tidak ada matinya. Dalam satu tahun ada 4 juta bayi lahir di Indonesia. Selanjutnya, setiap satu bayi atau satu anak dalam setahun bisa beli hingga tiga mainan. 

"Belum lagi kalau mainan, seminggu saja sudah bosan, setahun beli 3-4 mainan itu minimal, jadi dari pertumbuhan kelahiran saja bisa dihitung kebutuhan mainan itu berapa, cukup besar walaupun bukan kebutuhan pokok tapi lumayan [industri mainan] nggak mati-mati amat," katanya. 

Dari sejak pandemi sampai sekarang, Lukas mengungkapkan pertumbuhan penjualan mainan memang belum sampai 100 persen normal, baru ada kenaikan sekitar 20-25 persen, karena mainan bukan menjadi kebutuhan pokok. 

Adapun, meski trennya sempat bergeser waktu Covid-19 di mana anak yang menggunakan gadget sudah 70 persen. Sekarang, penggunaan mainan fisik sudah makin bertambah karena anak-anak sudah bisa main di luar ruang, dan orang tua sudah bisa mengajak anak jalan-jalan. 

"Eksistensi mainan bisa bertahan sesuai kebutuhan, jadi tidak akan ditinggalkan, karena orang tua kan senang kalau anaknya pandai bermain. yang jelas nggak bakal ditinggalkan," tegasnya. 

Tips Bisnis Mainan

Tak dapat dipungkiri bahwa untuk mendapatkan berbagai jenis mainan di Indonesia masih cukup sulit. Salah satu solusinya adalah dengan impor mainan. 

Lukas menyebutkan, sekarang banyak orang menawarkan impor mainan borongan. Namun, dia menyarankan agar tetap impor di produsen resmi. Pasalnya, akan lebih sulit menjual mainan yang memiliki kualitas tidak terjamin. 

"Memang impor borongan itu ditawarkan dengan kemudahan-kemudahan, tapi banyak terjadi mereka beli dari China kemudian nggak bisa jual, padahal impornya sendiri sudah mahal. Jadi lebih baik kita [impor] yang resmi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper