Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Restoran Cepat Saji Subway Dijual? Ini Pemiliknya

Demi membayar utang, maka perusahaan Subway menjual sahamnya kepada Roark Capital.
Calon pembeli antre saat pembukaan restoran Subway di Mal Cilandak Town Square, Jakarta, Jumat (15/10/2021)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Calon pembeli antre saat pembukaan restoran Subway di Mal Cilandak Town Square, Jakarta, Jumat (15/10/2021)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Roark Capital membeli saham restoran cepat saji sandwich Subway. Subway menjual sahamnya untuk melunasi utang kepada Roark dan aksi ini sempat tertunda sejak lama.

Roark Capital adalah sebuah perusahaan modal ekuitas swasta yang berkantor pusat di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Perusahaan ini fokus pada investasi dalam berbagai industri, terutama di sektor makanan, minuman, perawatan kesehatan, layanan keuangan, dan industri konsumen dan ritel. Dua perusahaan induknya telah memiliki banyak jaringan makanan cepat saji, seperti  Dunkin' , Carvel, Jimmy John's, Arby's, Cinnabon, dan Buffalo Wild Wings. 

Dilansir dari Inc., Subway dimiliki oleh keluarga Fred DeLuca dan Peter Buck yang mendirikannya pada 1965. Saat itu, Buck berusia 34 tahun dan DeLuca berusia 17 tahun. DeLuca meninggal pada 2015 dan Buck meninggal pada 2021. Namun, Subway tetap menjadi bisnis milik keluarga, sampai sekarang. 

Setelah melepaskan kepemilikan saham tersebut karena terlilit utang, maka keluarga dari pemilik Subway tampaknya juga terus menegosiasikan kesepakatan terbaik untuk restoran tersebut.

Selain Roark, ada juga perusahaan TDR Capital dan Sycamore Partners yang mengajukan penawaran dengan harga yang lebih tinggi. Dilansir dari Reuters, Subway memiliki aset US$9,55 miliar atau Rp145 triliun, termasuk utang.

Kesepakatan penjualan saham Subway ke Roark menandai berakhirnya lelang berlarut-larut yang dimulai pada bulan Februari. 

Tidak langsung dengan harga sebanyak itu, Roark menawar US$8,95 miliar, dengan janji membayar hingga US$9,55 miliar jika Subway memenuhi target yang disepakati selama dua tahun ke depan. Negosiasi kecil itu, yang disebut kesepakatan menghasilkan uang, membawa keluarga tersebut mendekati target US$10 miliar mereka dan mencapai kesepakatan. 

Kontak kesepakatan memungkinkan waktu 12 bulan untuk menyelesaikan transaksi. Dilansir dari Reuters, Roark berpandangan bahwa pasar restoran terlalu terfragmentasi sehingga kesepakatan tersebut tidak akan meningkatkan kekhawatiran persaingan.

Jika kesepakatan tersebut diblokir, keluarga Buck dan DeLuca akan mendapatkan sekitar US$360 juta atau Rp5,4 triliun, belum lagi mereka masih memiliki perusahaan tersebut dan dapat menjualnya kepada orang lain. 

Sementara itu, Subway memiliki lebih dari 37.000 restoran di lebih dari 100 negara. Roark juga memiliki Jimmy John's, restoran cepat saji roti lapis, dengan jumlah lebih dari 2.600 restoran di 43 negara bagian AS. 

Menurut Neil Saunders, direktur pelaksana firma riset pasar GlobalData, pengalaman Roark dalam membantu pertumbuhan merek restoran akan sangat membantu terutama di pasar AS. (Salma Permata Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper